Berita

Sekretaris Jenderal PB IDI, Ulul Albab/Net

Nusantara

IDI: 2.172 Nakes Meninggal Akibat Pandemi Covid-19

KAMIS, 09 MARET 2023 | 18:43 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Sepanjang pandemi Covid-19 melanda Indonesia, kalangan tenaga kesehatan menjadi salah satu bagian yang ikut jadi korban. Menurut catatan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), sebanyak 2.172 tenaga kesehatan dinyatakan meninggal dunia akibat menghadapi pandemi Covid-19 di Indonesia.

"Korban dari tenaga kesehatan ini cukuplah jadi pembelajaran bagi kita dan cukuplah jadi pelajaran bagi kami bahwa Covid-19 itu ada dan memberikan hikmah yang luar biasa,” ucap Sekretaris Jenderal PB IDI, Ulul Albab, di Jakarta, Kamis (9/3).

Ulul Albab merinci, berdasarkan data PB IDI per 8 Maret 2023, dari 2.172 tenaga kesehatan tersebut 756 di antaranya merupakan dokter. Kematian terbanyak dialami dokter umum, kemudian disusul oleh dokter kandungan di peringkat kedua.


Kemudian 718 orang lainnya berasal dari profesi perawat, bidan (421 orang), ahli gizi atau nutrisionis (33), tenaga sanitasi lingkungan (25), teknik kardiovaskuler (2), dan terapis gigi dan mulut (25).

Selanjutnya, 22 orang ahli teknologi laboratorium medik, perekam medis (13 orang), tenaga kesehatan masyarakat (14), tenaga teknis kefarmasian (40), optometris (11), promosi kesehatan (7), radiografer (24), okupasi terapis (2), terapis wicara (1), elektromedis (1), dan dokter gigi (46).

“Jumlah yang dipaparkan ini masih terus di-update karena masih banyak yang membutuhkan verifikasi. Angka yang sebenarnya tentu jauh lebih besar,” imbuh anggota Tim Bidang Advokasi Tim Mitigasi IDI.

Lanjut Ulul Albab, setiap hal yang terjadi selama pandemi harus diambil hikmahnya untuk direnungkan, dan dijadikan pembelajaran untuk menghadapi berbagai jenis pandemi yang berpotensi terjadi di masa depan.

Untuk itu, Dokter Spesialis Kandungan itu meminta setiap pihak terutama media, untuk mengabadikan tiap momen pilu tersebut agar perjuangan setiap tenaga kesehatan yang gugur tidak sia-sia.

Dalam kesempatan tersebut, PB IDI mengusulkan tanggal 15 Maret dijadikan hari peringatan khusus untuk merefleksikan kembali keterpurukan akibat Covid-19. Ia menyarankan hari itu dijadikan sebagai Hari Pandemi Nasional atau Hari Kesadaran Kesehatan.

“Bagaimanapun juga mereka pahlawan buat kita semuanya, tanpa pengorbanan mereka kita tidak bisa sampai di titik ini. Kita harus peringati, dengan begitu kita bisa memberikan hikmah, pembelajaran dan lebih siap lagi kalau ada pandemi di masa yang akan datang,” demikian Ulul Albab.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya