Berita

Presiden Aleksander Lukashenko/Net

Dunia

Belarus Penjarakan Puluhan Aktivis atas Kasus Penyerangan Pesawat Militer Rusia

KAMIS, 09 MARET 2023 | 09:44 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Puluhan aktivis anti pemerintah yang diduga meledakkan pesawat pengintai militer Rusia bulan lalu, kini telah ditangkap oleh otoritas Belarusia.

Presiden Aleksander Lukashenko mengatakan penangkapan itu dilakukan karena adanya upaya sabotase di lapangan terbang Belarusia yang dilakukan oleh orang-orang yang disebutnya sebagai "teroris".

Lukashenko mengaku telah menangkap 20 pelaku di Belarusia, sementara sisanya masih dalam pencarian.

"Sampai saat ini, lebih dari 20 kaki tangan yang berada di Belarus telah ditahan. Sisanya bersembunyi," ujarnya, seperti dikutip dari Al-Jazeera, Rabu (8/3).

Lebih jauh, Lukashenko menduga pelaku utama dari serangan pesawat itu berkewarganegaraan ganda Ukraina dan Rusia serta memiliki keahlian khusus di bidang teknologi.

"Dia direkrut oleh dinas khusus Ukraina pada 2014, rupanya. Dia adalah spesialis IT atau seseorang yang berpengalaman di bidang IT," jelas Lukashenko.

Sejauh ini, kata Lukashenko, pesawat hanya mengalami kerusakan ringan karena serangan dilakukan dengan menggunakan drone kecil.

Dia memerintahkan upaya "penyisiran" nasional untuk menangkap para pelaku sabotase lainnya yang terlibat dalam serangan di dalam negeri.

Bulan lalu, Aktivis anti-pemerintah Belarusia mengaku bertanggung jawab atas serangan drone pada pesawat pengintai Beriev A-50 di sebuah lapangan terbang dekat ibu kota Belarusia, Minsk.

Sementara itu, Rusia dan Belarusia merupakan sekutu dekat, terutama setelah  Lukashenko mengizinkan Moskow menggunakan landasan peluncuran untuk menyerang Ukraina sejak Februari tahun lalu.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya