Pelatihan bidan professional yang dipelopori oleh Badan Pengungsi PBB (UNHCR) dan lembaga amal Watan di provinsi Bamiyan/Net
Wanita-wanita muda di Afghanistan akan dilatih sebagai bidan profesional. Pelatihan ini, dalam upaya menurunkan angka kematian pada ibu hamil yang tidak sempat mendapatkan perawatan medis.
Program ini dipelopori oleh Badan Pengungsi PBB (UNHCR) dengan lembaga amal Watan, setelah PBB memperkirakan ibu hamil di negara itu meninggal setiap dua jam sekali.
Seperti yang dimuat
Aljazeera pada Rabu (8/3), Desa Rahimi telah mengirimkan 40 wanita mudanya untuk dilatih menjadi bidan profesional selama dua tahun di Provinsi Bamiyan.
Langkah itu diambil karena desa-desa di provinsi tersebut memiliki jalan sempit, dan sering terputus oleh salju, sehingga membuat ibu hamil dan tim medis kesulitan untuk mengakses atau keluar dari desa itu untuk pergi ke klinik.
Menurut salah seorang peserta bidan magang, ia mengaku tertarik menjalani program ini setelah merasakan sendiri sulitnya menjadi ibu hamil di daerah tersebut.
"Awalnya, saya tidak ingin belajar atau terlibat menjadi bidan, tetapi setelah saya menghadapi masalah dan rasa sakit selama kehamilan, saya mendapat keinginan untuk belajar kebidanan," kata seorang perempuan berusia 20 tahun.
Sejak mengambil alih Afghanistan pada 2021 lalu, Taliban telah melarang perempuan untuk bekerja di LSM dan mengikuti perkuliahan. Akan tetapi, mereka telah membuat pengecualian di sektor kesehatan dan UNHCR dengan mengatakan akan mendukung penuh program itu.
Saat ini, UNHCR sendiri berharap agar programnya bisa terus berlanjut di provinsi-provinsi lain Afghanistan, agar negara itu bisa semakin banyak memiliki tenaga medis yang handal yang tersebar di desa-desa.