Ketua Umum Badko HMI Jabodetabeka-Banten, M. Adhiya Muzakki/Ist
Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) harus selalu berpegang kepada komitmen keislaman dan keindonesiaan. Termasuk juga, harus adaptif pada perkembangan zaman.
Begitu dikatakan Ketua Umum Badko HMI Jabodetabeka-Banten, M. Adhiya Muzakki dalam Latihan Kader III di Pusdiklat Kementerian Sosial, Jakarta Selatan.
Komitmen itu, kata Adhiya harus senantiasa mengiringi setiap langkah dan aktivitas dalam berorganisasi, bermasyarakat, maupun bernegara.
"Komitmen keindonesiaan dan keislaman itulah yang membuat HMI masih ada hingga hari ini. Peranannya dalam menjaga keutuhan NKRI harus kita lanjutkan dengan semangat yang sama," ujar Adhiya dalam keterangannya, Rabu (8/3).
Dikatakan Adhiya, kemajuan teknologi hari ini adalah sebuah keharusan yang tidak bisa kita bendung pergerakannya. Oleh sebab itu, hanya ada satu cara mengimbanginya, yakni harus mampu beradaptasi atas perkembangan yang sedang terjadi.
"Visi kami di HMI Badko Jabodetabeka-Banten adalah HMI adaptif. Mengapa? Karena kita mau tidak mau harus beradaptasi dengan segala perkembangan yang gelombangnya tidak bisa kita bendung ini," tuturnya.
Lebih lanjut, Adhiya berharap agar para peserta yang telah dinyatakan lulus dalam pelatihan ini, mampu menerapkan ilmu yang sudah didapat di sini untuk kemudian dibawa dan dipraktikkan ke HMI Cabang masing-masing.
"Setelah mengikuti pelatihan ini, teman teman harus menjadi
role model kader HMI di wilayahnya masing-masing," pungkasnya.