Berita

Perdana Menteri China Li Keqiang/Net

Dunia

Ancaman Asing Meningkat, China Gelontorkan Pengeluaran Militer hingga 225 Miliar Dolar AS

SENIN, 06 MARET 2023 | 07:09 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah China kembali mengumumkan bahwa pengeluaran militernya akan ditingkatkan akibat dari meningkatnya ancaman asing.

Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan kepada delegasi Kongres Rakyat Nasional (NPC) pada Minggu (5/3), ancaman eksternal untuk menekan dan menahan China sedang meningkat, oleh karenanya militer juga membutuhkan energi yang lebih besar.

Anggaran yang direncanakan negara untuk tahun ini menempatkan pengeluaran pertahanan sebesar 1,55 triliun yuan (225 miliar dolar AS), naik 7,2 persen dan tingkat kenaikan tercepat sejak 2019.

"Angkatan bersenjata harus mengintensifkan pelatihan militer dan kesiapsiagaan secara menyeluruh," kata Li saat mempresentasikan laporan kerja tahunan pemerintah kepada ribuan delegasi yang berkumpul di Balai Besar Rakyat Beijing, seperti dikutip dari AFP.

"Militer harus mengabdikan energi yang lebih besar untuk pelatihan dalam kondisi pertempuran, dan memperkuat kerja militer di semua arah dan domain," tambahnya.

Pengeluaran pertahanan China sebenarnya masih kalah jika dibandingkan dengan Amerika Serikat, yang telah mengalokasikan lebih dari 800 miliar dolar AS untuk militernya tahun ini.

Tetapi para analis mengatakan Beijing mungkin menghabiskan lebih banyak uang daripada jumlah yang diumumkan secara resmi.

Niklas Swanstrom, direktur lembaga nirlaba yang berbasis di Stockholm, Institute for Security and Development Policy, mengatakan Beijing tampaknya berinvestasi dalam kapasitasnya untuk mengambil alih Taiwan dan menjauhkan AS dari wilayah tersebut.

"Kami memiliki perlombaan senjata militer di Asia Timur Laut, dan persenjataan China mendorong kemajuan ini," kata Swanstrom.

James Char, seorang ahli militer China di Universitas Teknologi Nanyang Singapura menunjukkan bahwa beberapa negara di Asia meningkatkan pengeluaran pertahanan mereka, sebagian karena persepsi ancaman mereka masing-masing terhadap lanskap keamanan regional.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya