Ratusan imigran di Tunisia melakukan repatriasi ke negara mereka masing-masing/Net
Ratusan imigran di Tunisia dilaporkan telah kembali ke negara mereka masing-masing, termasuk ke Mali dan Pantai Gading, setelah kontroversi terkait pernyataan Presiden Kais Saied.
Menurut laporan AFP, hampir 300 orang menaiki penerbangan repatriasi.
Sebanyak 135 imigran tiba di Bamako, Mali pada Sabtu malam (4/3). Terdiri dari 97 laki-laki, 25 perempuan, dan 13 anak-anak.
Mereka disambut oleh Menteri Pertahanan Sadio Camara dan Menteri Mali yang tinggal di luar negeri Alhamdou Ag Ilyene. Mereka menjelaskan bahwa pemerintah Mali telah mencarter pesawat mereka.
Sementara di Abidjan, penerbangan yang membawa 145 penumpang juga mendarat pada Sabtu malam. Mereka disambut oleh Perdana Menteri Patrick Achi dan beberapa menteri.
Mereka dibawa ke pusat penerimaan, di mana mereka akan menghabiskan tiga hari menerima perawatan medis dan psikologis sebelum dipersatukan kembali dengan keluarga mereka.
Kepulangan para imigran ini terjadi setelah kontroversi pernyataan Saied pada bulan lalu yang dianggap banyak pihak sebagai ujaran kebencian terhadap imigran.
Saied memerintahkan para pejabat untuk mengambil langkah-langkah mendesak dalam mengatasi imigran ilegal. Ia juga menyebut imigran ilegal menjadi dalang dari banyak kejahatan di Tunisia.