Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih pada Jumat 3 Maret 2023/Net
Dukungan Kanselir Jerman Olaf Scholz untuk Ukraina selama konflik dengan Rusia mendapat pujian dari Presiden Joe Biden selama keduanya bertemu di Gedung Putih, Jumat (3/3) waktu setempat.
Selain retorika biasa dan basa-basi, kedua pemimpin berbagi sedikit rincian pembicaraan mereka dan tidak menjawab pertanyaan dari wartawan.
“Saya ingin berterima kasih, Olaf, atas kepemimpinan Anda yang kuat dan mantap,†kata Biden kepada kanselir di Oval Office, seperti dikutip dari
AFP, Sabtu (4/3).
“Maksudku dengan tulus. Itu membuat perbedaan dunia. Anda melangkah untuk memberikan dukungan militer yang kritis. Dan saya berpendapat bahwa di luar dukungan militer, dukungan moral yang Anda berikan kepada orang Ukraina sangat besar," ujarnya.
Biden juga memuji peningkatan pengeluaran pertahanan Jerman, dan memuji Scholz karena mendiversifikasi jauh dari sumber energi Rusia.
"Aku tahu itu tidak mudah. Sudah sangat sulit bagimu," katanya.
Scholz tidak mengangkat masalah keamanan energi Jerman dalam penampilan singkatnya bersama Biden pada Jumat, tetapi berjanji untuk bekerja "berbarengan" dengan Washington untuk memberikan dukungan yang dibutuhkan Ukraina.
“Sangat penting bagi kami untuk memberikan pesan bahwa kami akan terus melakukannya selama diperlukan dan selama diperlukan," katanya.
Olaf datang ke Washington bersama delegasi yang luar biasa kecil dan tidak ada konferensi pers yang dijadwalkan setelah pertemuan pribadinya dengan Biden kali ini.
Sementara Washington menggunakan kesempatan itu untuk mengungkap paket senjata lain senilai 400 juta dolar AS yang ditujukan untuk Ukraina, Berlin mengumumkan tidak ada komitmen baru pada Jumat.
Jerman telah dilanda keraguan selama berbulan-bulan sebelum akhirnya menjanjikan tank tempur utama Leopard 2 ke Kyiv pada akhir Januari, mengikuti Biden yang juga berjanji untuk memasok beberapa lusin tank M1 Abrams.
Di belakang layar, Biden dan Scholz dilaporkan juga membahas langkah selanjutnya dalam mendukung Ukraina secara diplomatis, termasuk kemungkinan menjatuhkan sanksi terhadap China, jika mereka memberikan dukungan militer kepada Rusia.