Berita

Representative Image/Net

Dunia

Kekurangan Pasokan Listrik, China Izinkan Banyak Pabrik Batu Bara Beroperasi

SABTU, 04 MARET 2023 | 10:09 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Gelombang pemadaman listrik akibat kekurangan pasokan batu bara mendorong China melakukan segala cara untuk meningkatkan persediaan tersebut.

Penelitian yang diterbitkan Organisasi Data Energi Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih (CREA) dan Monitor Energi Global (GEM) menyebut China telah mengizinkan banyak pabrik batu beroperasi, jumlahnya enam kali lebih besar dibandingkan negara lainnya di dunia, bahkan jika digabungkan.

"Sepanjang tahun, kapasitas tenaga batu bara 50GW mulai dibangun di seluruh negeri, naik lebih dari setengahnya dibandingkan tahun sebelumnya," bunyi laporan tersebut, seperti dimuat ABC News pada Jumat (3/3).

Menurut analis GEM, Flora Champenois, banyak dari proyek batu bara tersebut yang izinnya dipercepat dan dipindahkan ke tahap konstruksi dalam hitungan bulan.

"Kecepatan kemajuan proyek melalui perizinan untuk konstruksi pada tahun 2022 sangat luar biasa, dengan banyak proyek bermunculan, mendapatkan izin, mendapatkan pembiayaan, dan melakukan terobosan tampaknya dalam hitungan bulan," ujarnya.

Lebih jauh, laporan itu menjelaskan bahwa banyak dan cepatnya perizinan proyek yang diberikan, bertujuan untuk memastikan stabilitas jaringan listrik dan meminimalkan risiko pemadaman listrik.

Tahun lalu, China menyetujui pembangunan 106 gigawatt kapasitas listrik berbahan bakar batu bara, setara dengan dua pembangkit listrik batu bara besar per minggu dan tertinggi dalam tujuh tahun.

China mengalami gelombang pemadaman listrik pada September 2021 akibat kekurangan pasokan batu bara.

Kekeringan panjang pada tahun lalu juga menyebabkan penurunan drastis dalam pembangkit listrik tenaga air China dan penjatahan listrik. Itu sebabnya, China memberikan lampu hijau untuk impor batubara Australia.

China dilaporkan telah melanjutkan impor batu bara dari Australia hanya untuk persediaannya dalam negeri.

Bulan lalu, Australia mengirimkan 72 ribu ton batu bara ke China, yang pertama sejak sanksi terhadap ekspor Australia diberlakukan.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Menteri PANRB Jangan Jadi Firaun Baru

Selasa, 11 Maret 2025 | 07:13

Kemenkeu Belum Rilis APBN 2025, Rocky Gerung: Ada Data yang Disembunyikan?

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:45

Kejar Sampai Banyumas, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:31

Gubernur Jateng Optimistis Capai Target Pangan 11 Juta Ton

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:16

Terlena Naturalisasi dan Tendangan Erick

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:01

Dijemput Paksa, Pengusaha Haji Alim Dijebloskan Kejari Muba ke Rutan Palembang

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:58

Impor Gula Vs Penghuni Usus

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:56

Kekayaan Menteri PU Dody Hanggodo di LHKPN, Sering Pakai Ikat Pinggang Hermes

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:51

LPH Quality Syariah Dukung BPJPH Jadikan Indonesia Pusat Halal Dunia

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:42

Buntut Penundaan Pelantikan, Ratusan CPPPK Banjarnegara Ancam Geruduk Jakarta

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:18

Selengkapnya