Berita

Tank Leopard/Net

Dunia

Amankan Pasokan NATO, Jerman Minta Swiss Jual Tank Leopard II Miliknya

SABTU, 04 MARET 2023 | 02:28 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Mengisi kembali kesenjangan dalam persenjataan anggota Uni Eropa dan NATO, Jerman meminta Swiss menjual kembali tank Leopard II miliknya kepada produsen Rheinmetall.

Laporan National Post, Jumat (3/3) menyebutkan, permintaan itu disampaikan Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, dan Menteri Ekonomi, Robert Habeck, kepada Menteri Pertahanan Swiss, Viola Amherd, melalui surat tertanggal 23 Februari.

Mereka meminta Swiss menyetujui penjualan, dengan jaminan tank Swiss tidak akan ditransfer ke Ukraina sendiri. Sebab, di bawah undang-undang netralitas dan embargo senjata terpisah, Swiss dilarang mengirim langsung ke Ukraina.

Kementerian Pertahanan Swiss mengatakan, permintaan Jerman sedang dipertimbangkan.

“Dari sudut pandang tentara, prinsipnya mempertimbangkan kebutuhan Swiss sendiri,” kata jurubicara Swiss.

Penjualan tank Leopard II dari Swiss memungkinkan perusahaan Rheinmetall mengisi kembali pasokan senjata yang berkurang karena dikirim untuk mendukung Ukraina.

Jerman, Polandia, Portugal, Finlandia, dan Swedia, merupakan negara yang mengirimkan tank Leopard untuk membantu Ukraina mempertahankan diri dari serangan Rusia.

Pengiriman itu ternyata menciptakan kekurangan di gudang senjata mereka sendiri.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya