Berita

Penjara Insein di Yangon, Myanmar/RFA

Dunia

Junta Myanmar Jebloskan Lebih dari Dua Ribu Warga Sipil ke Penjara Hanya dalam Satu Bulan

KAMIS, 02 MARET 2023 | 11:13 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Dalam kurun waktu satu bulan, lebih dari dua ribu warga sipil ditahan dan dijatuhi hukuman penjara oleh junta militer Myanmar.

Hal tersebut diungkap oleh statistik dari Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), yang berbasis di Thailand, yang dimuat RFA News pada Kamis (2/3).

“Pada Februari 2023, (junta Myanmar tercatat) menghukum 2.384 orang,” tulis laporan tersebut.

Dalam laporan AAPP itu, statistik mereka pada satu hari saja, di tanggal 13 Februari menunjukkan 1.293 orang ditangkap dan 1.274 orang dipenjara secara nasional. Angka itu telah melonjak dua kali lipat sejak junta mengkudeta pemerintahan sipil.

Menurut kelompok penentang pemerintah, lonjakan pemenjaraan ini merupakan salah satu upaya junta untuk menanamkan rasa takut di kalangan masyarakat, lantaran banyak dari mereka yang tetap menolak untuk menerima aturan junta, meski mereka telah memerintah selama lebih dari dua tahun di negaranya.

Di bawah undang-undang anti terorisme, kelompok militer itu menggunakan undang-undang tersebut, untuk menangkap sebagian besar warganya dalam periode Februari. Salah satu warga yang ditangkap merupakan pemuda berusia 20 tahun bernama Myo Tun.

Berdasarkan laporan, pemuda itu mendapat hukuman empat tahun penjara karena telah melanggar undang-undang anti-terorisme. Myo Tun telah ditangkap dan dipukuli aparat pada November 2021 lalu, sampai saat ini dia tidak lagi pernah bertemu dengan keluarganya.

 â€œMemberikan hukuman penjara seperti itu kepada seorang pemuda yang baru berusia 20 tahun adalah tindakan bodoh, itu adalah tindakan intimidasi terhadap mereka yang secara membabi buta mengandalkan senjata,” kata keluarga itu.

Sejauh ini, menurut catatan AAPP, sejak junta militer Myanmar mengambil alih kekuasaannya dalam kudeta 2021 lalu, mereka telah menjatuhi hukuman kepada lebih dari 4.700 warga sipil di negaranya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

Presiden Prabowo Puji Mentan Amran atas Pengendalian Pertanian yang Sangat Baik

Senin, 03 Februari 2025 | 21:39

Alasan Komisi IX DPR dan Kepala Badan Gizi Nasional Rapat Tertutup

Senin, 03 Februari 2025 | 21:25

Fakta di Balik Aksi Bandar Narkoba yang Ngaku Setor Rp 160 Juta ke Polisi

Senin, 03 Februari 2025 | 21:17

Lima Polisi Bakal Jalani Sidang Etik Kasus Pemerasan Anak Bos Prodia

Senin, 03 Februari 2025 | 21:00

Bahlil Jegal Warung Kecil, Rakyat Menderita, Prabowo Dikhianati?

Senin, 03 Februari 2025 | 20:53

Demokrat Soroti Munculnya LPG 3 Kg Warna Pink: Jangan Sampai Kuning Kalah

Senin, 03 Februari 2025 | 20:49

Inspeksi Coretax, Airlangga Tak Mau Penerimaan Negara Terganggu

Senin, 03 Februari 2025 | 20:49

Ketua Umum PB IMSU Apresiasi Agus Andrianto Copot Petugas Korup

Senin, 03 Februari 2025 | 20:43

Brimob Polda Jateng Panen 9 Ton Jagung Dukung Ketahanan Pangan

Senin, 03 Februari 2025 | 20:42

Launching MBG di Jatim, Zulhas Serahkan Gapok untuk Siswa Yatim Piatu

Senin, 03 Februari 2025 | 20:39

Selengkapnya