Berita

Direktur Survei dan Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara/Ist

Politik

Pengamat: Anies Dijuluki Bapak Politik Identitas Itu Persepsi Publik, Bukan Realitas

RABU, 01 MARET 2023 | 15:14 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Cap sebagai sosok yang memanfaatkan politik identitas makin coba dilekatkan kepada sosok Anies Baswedan jelang Pilpres 2024 oleh lawan-lawan politiknya. Namun, hal itu dinilai hanya sebatas isu. Alias tidak sesuai kenyataan.

Salah satu pihak yang memandang demikian adalah Direktur Survei dan Polling Indonesia (Spin), Igor Dirgantara. Pandangan Igor berkaca pada pernyataan mantan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj, yang menyebut Anies sebagai pribadi yang nasionalis dan agamis.

“Jika Anies dijuluki 'bapak politik identitas' itu persepsi publik, bukan realita dari Anies itu sendiri,” ujar Igor kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (1/3).

Igor menjelaskan, dalam dunia politik, persepsi kerap dijadikan acuan ketimbang kenyataan yang sebenarnya ada. Bahkan, di banyak negara, persepsi politik terhadap satu pihak juga menggunakan identitas.

“Politik identitas seperti suku, ras, agama, atau jenis kelamin sebenarnya banyak dipakai dalam kampanye politik di banyak negara, sebagai bentuk positioning untuk pemenangan kandidat tertentu,” tuturnya.

Namun di Indonesia, Igor melihat politik identitas justru dijadikan komoditas atau barang dagangan untuk menaklukkan lawan politik.

“Masalahnya di Indonesia, politik identitas cenderung membawa ujaran kebencian serta pembelahan masyarakat (polarisasi) yang tajam, dan tidak berhenti ketika salah satu kandidat tersebut kalah,” sambungnya menjelaskan.

Maka dari itu, Igor memandang isu “Anies Bapak Politik Identitas“ merupakan persepsi publik yang dimunculkan pihak-pihak yang berseberangan dengan mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Baik di masa lalu maupun yang mengemuka baru-baru ini.

“Mungkin karena rekam jejaknya ketika Anies didukung Kelompok 212 saat mengalahkan Ahok di Pilgub Jakarta 2017 lalu. Atau suporternya yang dikonotasikan sebagai ‘kadrun’ itu yang akan cenderung menggunakannya,” tuturnya.

“Terutama, saat kampanye nanti di lapangan atau di tempat-tempat ibadah(masjid). Contohnya Partai Ummat yang sudah mendeklarasikan diri mendukung mantan Gubernur DKI tersebut,” demikian Igor.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya