Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh, Iman Murahman/RMOLAceh
Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh mencatat jumlah penderita asma di Aceh sebanyak 11.534 orang penderita. Dari jumlah tersebut, penderita didominasi Bayi Bawah Lima Tahun (Balita).
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh, Iman Murahman, merincikan kabupaten/kota yang memiliki penderita tertinggi di Aceh berdasarkan update Desember 2022.
“Kabupaten/kota wilayah timur yang tinggi ada di Pidie Jaya, Aceh Tengah, Aceh Utara, serta Aceh Tamiang. Sedangkan wilayah barat selatan ada Aceh Jaya dan Aceh Selatan,†kata Iman kepada
Kantor Berita RMOLAceh, Senin (27/2).
Iman menjelaskan, faktor terjadinya asma pada anak ini juga disebabkan oleh keturunan. Dimana orang tua sang anak yang menderita alergi, baik itu makanan, cuaca, atau debu.
“Kalau alergi makanan terutama protein hewani seperti seafood, cuaca biasanya suhu dingin, debu itu terkait juga dengan kebersihan,†jelasnya.
Menurut Iman, Asma bukan penyakit yang menular dan jarang sekali menyebabkan kematian, kecuali telat mendapatkan pertolongan pertama.
“Kita sudah punya 362 Puskesmas, ada 72 rumah sakit pemerintah maupun swasta yang ada di Aceh, sehingga kalau ke pusat pelayanan kesehatan itu tidak terlalu sulit lagi,†ujarnya.
Untuk mencegah bertambahnya penderita asma, Dinkes Aceh terus menggalakkan sosialisasi terutama kepada kepada calon pengantin atau anak-anak usia remaja yang nantinya akan masuk ke jenjang pernikahan.
“Banyak yang harus kita minimalisir salah satunya adalah asma, karena memang asma ini nantinya akan mengalami keturunan dan kita juga tidak mau anak-anak kita tidak produktif,†tuturnya.
Dia menyarankan penderita asma untuk selalu memakai masker supaya menghindari debu yang menyebabkan alergi dan terjadinya asma.
“Bagi penderita-penderita asma ini juga harusnya lebih banyak yang memakai masker karena memang banyak sekali keuntungannya pakai masker ini,†kata Iman.