Berita

Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam/Net

Politik

Faktor GP Ansor dan Kekayaan Tak Wajar Pejabat Pajak Alasan Penganiayaan Mario Dandy Satrio ke David Disorot

MINGGU, 26 FEBRUARI 2023 | 20:16 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Antusias publik terhadap kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anak pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo, Mario Dandy Satrio terhadap Crystalino David Ozora disebabkan oleh beberapa alasan.

David sendiri adalah  putra kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jonathan Latumahina, sehingga melibatkan Banom Nahdlatul Ulama yang berisikan para pemuda. Dengan melibatkan GP Ansor, sorotan publik juga tertuju pada pejabat Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Pandangan itu disampaikan oleh Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam setelah melihat adanya warganet yang mengulik habis-habisan data-data aset yang dimiliki oleh Alun.

"Pertama korban dari peristiwa ini menyangkut organisasi Ansor yang memiliki jejaring luas hingga pelosok tanah air," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (26/2).

Selanjutnya kata Saiful, pelaku merupakan anak dari pejabat pajak yang menunjukkan harta kekayaan orang tuanya di hadapan publik. Terakhir, harta yang dimiliki oleh pejabat pajak tersebut tergolong besar, sehingga pasti mendapatkan perhatian publik.

Di mana, berdasarkan data LHKPN di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), harta Alun pada LHKPN 2021 sebesar sebesar Rp 56.104.350.289 (Rp 56,1 miliar). Harta yang dimiliki Alun tersebut tidak beda jauh dari harta yang dimiliki Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada LHKPN 2021, yakni sebesar Rp 58.048.779.283 (Rp 58 miliar).

"Saya melihat yang menimpa anak tersebut merupakan tindak pidana ringan biasa, publik tidak perlu terlalu berlebihan melihat kasus tersebut. Bahwa harus dikawal iya, namun juga banyak-banyak kasus lainnya yang juga perlu mendapatkan perhatian serius," pungkas Saiful.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya