Berita

Menko Polhukam, Mahfud MD/Net

Politik

Minta LHKPN Ayah Mario Dandy Diselidiki, Mahfud MD: Kalau Ada Tindak Pidana, Jangan Pandang Bulu

MINGGU, 26 FEBRUARI 2023 | 06:01 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satrio berdampak buruk bagi sang ayah, Rafael Alun Trisambodo, yang merupakan pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. Tak hanya dicopot dari jabatannya, Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Rafael pun didesak untuk diselidiki karena ada dugaan ketidakjujuran.

Permintaan agar LHKPN Rafael diselidiki itu datang langsung dari Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menko Polhukam), Mahfud MD.

"Meski bapaknya sebagai pejabat Kemenkeu sudah diberhentikan, kemudian minta pengunduran diri, menurut saya, itu tidak menghilangkan proses hukum bila mengundurkan diri," ujar Mahfud kepada wartawan, Sabtu malam (25/2).

Menurut Mahfud, jika memang ada kasus hukum yang dilakukan seperti penghimpunan dana yang tidak sah, pencucian uang, penggelapan pajak orang, kemudian dinikmati juga, hal itu harus ditindaklanjuti oleh pihak terkait.

"Bila itu terjadi, kalau benar ya, sekali lagi kalau benar LHKPN itu tidak masuk akal, supaya diselidiki. Kalau ada tindak pidana, jangan pandang bulu karena kalau sudah mundur, itu ditutup tidak bisa," tegas mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.

Sementara terkait dengan proses hukum terhadap Mario Dandy Satrio yang menganiaya Cristalino David Ozora (17), Mahfud kembali menegaskan bahwa kasus ini harus tetap diproses hukum.

"Sikap Menko Polhukam jelas (dalam kasus penganiayaan), diproses secara hukum tanpa pandang bulu dan tanpa melihat siapapun, hukum adalah hukum," tegasnya.

Harta kekayaan mantan pejabat eselon III Dirjen Pajak Kemenkeu, Rafael Alun Trisambodo, jadi sorotan publik karena mencapai Rp 56 miliar. Termasuk mobil Rubicon dan motor Harley Davidson yang dipamerkan anaknya, Mario Dandy, di media sosial dipertanyakan asal usulnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya