Berita

Direktur Center of Economic and Law Studie (Celios), Bhima Yudhistira/Net

Politik

Jokowi Tak Bisa Paksakan Bangun Gedung di IKN, Ekonomi Rakyat Bisa Boncos

SABTU, 25 FEBRUARI 2023 | 15:29 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kondisi perkembangan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur yang dipantau Presiden Joko Widodo pada 3 hari lalu, sejak Rabu (22/2) hingga Jumat (24/2), yang mana belum ada satupun gedung yang berdiri, memang tak sesuai target yang ditetapkannya.

Keadaan ini tak lantas bisa diubah Jokowi dengan memaksakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk membiayai pembangunan infrastruktur vital di IKN untuk fase pertama tahun ini.

Direktur Center of Economic and Law Studie (Celios), Bhima Yudhistira memperkirakan, kebijakan APBN harus dibuat prudent agar tak memberikan dampak boncos kepada kantong-kantong ekonomi masyarakat.

“APBN akan boros hanya untuk IKN. APBN jadi tidak memiliki ruang yang cukup untuk stimulus sektor ekonomi yang berdampak langsung ke masyarakat,” ujar Bhima kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (25/2).

Di samping itu, Bhima juga melihat dampak ikutan yang akan terjadi apabila proyek pembangunan IKN dipaksakan Jokowi pada tahun ini. Yaitu, total utang atau liabilitas Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang pembangunan infrastruktur, yaitu BUMN karya akan merugi.

Berdasarkan catatannya, pada tahun 2021 saja utang BUMN Karya sudah melonjak drastis. Bhima mencatat setidaknya 4 perusahaan plat merah di bidang pembangunan infrastruktur yang cekak.

Ia menguraikan, total utang BUMN Karya pada Kuartal III-2022 sudah tembus Rp 125,8 triliun, yang terdiri dari PT Waskita Karya Tbk Rp 82,40 triliun, PT PP (Persero) Tbk Rp 43,42 triliun, PT Wijaya Karya (persero) Tbk Rp 56,75 triliun, PT Adhi Karya Tbk Rp 31,58 triliun.

“Kalau mau digenjot dengan penugasan BUMN, siapa yang siap? Banyak BUMN karya sedang berdarah likuiditasnya, dan kerepotan mengurus proyek selain IKN. Jangan tambah beban BUMN karya,” demikian Bhima menutup. 

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Puluhan Sepeda Motor Curian Diparkir di Polsek Tambora

Kamis, 25 April 2024 | 10:05

Kereta Cepat Whoosh Angkut 200 Ribu Penumpang selama Lebaran 2024

Kamis, 25 April 2024 | 09:56

9 Kandidat Bacalon Walikota Cirebon Siap Fit and Proper Test

Kamis, 25 April 2024 | 09:55

Usai Naikkan Suku Bunga, BI Optimis Rupiah akan Kembali ke Rp15.000 di Akhir Tahun

Kamis, 25 April 2024 | 09:51

Parpol Menuduh Pemilu Curang Haram Gabung Koalisi Pemerintah

Kamis, 25 April 2024 | 09:49

Demokrat Welcome PKB Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Kamis, 25 April 2024 | 09:49

KPK akan Kembali Tangkap Bupati Mimika Eltinus Omaleng

Kamis, 25 April 2024 | 09:38

Pemerintah Kasih Gratis Konversi Motor Listrik, Begini Caranya

Kamis, 25 April 2024 | 09:37

Pembatasan Kendaraan Pribadi Belum Tentu Atasi Macet Jakarta

Kamis, 25 April 2024 | 09:28

Berantas Judi Online Harus Serius

Kamis, 25 April 2024 | 09:22

Selengkapnya