Berita

Gurubesar ilmu Hukum Internasional Universitas Indonesia, Profesor Hikmahanto Juwana/Net

Politik

1 Tahun Perang Rusia-Ukraina, Ini 4 Skenario yang Bisa Terjadi

KAMIS, 23 FEBRUARI 2023 | 09:43 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Satu tahun sudah Ukraina dibombardir tetangganya sendiri Rusia. Namun hingga kini tak tanda-tanda akan mereda.

Atas perintah Presiden Vladimir Putin, pasukan Rusia meluncurkan serangan ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Operasi militer tersebut disebut-sebut sebagai invasi terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.

Dalam pandangan Gurubesar ilmu Hukum Internasional Universitas Indonesia, Profesor Hikmahanto Juwana, setidaknya ada empat skenario setelah satu tahun perang Ukraina-Rusia.

Skenario pertama, salah satu negara kalah dan pimpinan negara menyatakan menyerah.

"Skenario ini yang membuat Rusia atau Ukraina dengan bantuan NATO akan agresif melakukan serangan besar. Tentu masing-masing pihak akan bertahan sekuat tenaga. Skenario ini membuat perang di Ukraina semakin bereskalasi dan berpotensi meluas," ujar Hikmahanto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (23/2).

Kedua, terjadi pergantian kepemimpinan, baik di Rusia atau Ukraina, di mana pemimpin baru membuat kebijakan untuk menghentikan perang.

"Pergantian ini bisa terjadi secara konstitusional, bisa juga inkonstitusional yang melibatkan operasi intelijen," imbuhnya.

Skenario ketiga, zero sum game yang artinya tidak ada negara yang menang. Dalam skenario ini senjata nuklir sangat mungkin berbicara. Dunia secara keseluruhan akan terdampak.

Keempat, upaya menghentikan perang oleh pihak ketiga tanpa membenarkan atau menyalahkan pihak Ukraina atau Rusia.

"Upaya ini dilakukan oleh negara ketiga demi kemanusiaan dan demi menghindari krisis multidimensional yang akan dihadapi oleh dunia. Indonesia sebagai Ketua ASEAN masih relevan untuk berperan dalam skenario ini," demikian Prof Hikmahanto.

Berdasarkan data kantor Komisaris Tinggi PBB untuk hak asasi manusia, sejak awal invasi hingga Februari 2023, Perang Ukraina-Rusia telah mengakibatkan korban warga sipil 18.483 jiwa. Terdiri dari korban meninggal dunia 7.068 jiwa dan korban luka-luka 11.415 jiwa.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya