Berita

Jenderal Mohammed Hamdan Dagalo menandatangani dokumen pembagian kekuasaan dengan gerakan pro-demokrasi Sudan dan dewan militer yang berkuasa di Khartoum, Sudan, 17 Juli 2019/Net

Dunia

Negaranya Tetap Mengalami Kemacetan Politik, Jenderal Sudan Menyesal Lakukan Kudeta

RABU, 22 FEBRUARI 2023 | 15:28 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Rasa sesal disampaikan Mohammed Hamdan Dagalo, salah satu jenderal tinggi Sudan yang memimpin kudeta terhadap pemerintah transisi negara itu pada 2021, menyebut pengambilalihan itu sebagai sebuah kesalahan.

Dalam pidato yang disampaikan akhir pekan lalu, Dagalo, yang memimpin paramiliter negara yang dikenal sebagai Pasukan Dukungan Cepat, mengatakan bahwa dia menyesali tindakan yang ia lakukan.

“Di sekolah kehidupan, saya belajar banyak," kata Dagalo, seperti dikutip dari Africa News, Selasa (21/2).


“Salah satu pelajaran terpenting adalah bahwa jalan lama Sudan tidak adil dan disesalkan. Jadi ketika saya melihat pemuda dan pemudi Revolusi Desember yang gemilang, saya tidak ragu untuk berdiri bersama mereka melawan ketidakadilan rezim yang mati, tiraninya dan korupsi. Saya ingin berbagi keinginan mereka untuk berubah menjadi lebih baik dan membangun Sudan," klaimnya.

Ia memaparkan bagaimana ia berusaha akan menjadi lebih baik setelah semua kesalahan yang ia lakukan. Kesalahan terbarunya adalah kudeta 25 Oktober, yang dikatakannya  tidak membawa hasil apa pun seperti yang diharapkannya saat itu untuk menjadi sebuah jalan keluar dari kemacetan politik.  

Ia juga mengaku akan kembali ke hal yang benar dan akan meninggalkan kekuasaan politik untuk kemudian menyerahkannya kepada transisi otoritas sipil.

Sudan terjerumus ke dalam kekacauan sejak tokoh militer terkemuka negara itu, Jenderal Abdel-Fattah Burhan, memimpin kudeta pada Oktober 2021. Kudeta itu menggagalkan transisi demokrasi negara itu setelah penggulingan mantan presiden Omar al-Bashir pada 2019.

Dalam mosi yang berusaha untuk mengakhiri kebuntuan, militer Sudan dan salah satu kelompok pro-demokrasi utama negara itu, Pasukan untuk Deklarasi Kebebasan dan Perubahan, menandatangani kesepakatan kerangka kerja pada 5 Desember yang berjanji untuk membentuk pemerintahan sipil baru dan menghapus militer dari kekuatan.

Kesepakatan itu hanya menawarkan gambaran kasar tentang bagaimana negara itu akan melanjutkan transisinya menuju demokrasi dan telah ditolak oleh beberapa kekuatan politik besar.

Ini juga menghindari isu-isu politik yang sensitif tentang keadilan transisional dan rincian tentang reformasi militer. Dagalo dan Burhan sama-sama berjanji untuk menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah sipil lain setelah kudeta, tetapi tidak jelas kapan atau bagaimana.

Dalam pidato Minggu, Dagalo menegaskan kembali hal tersebut. Dia mengatakan ingin meninggalkan kekuasaan politik dan menyerahkannya kepada otoritas sipil.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Komisi V DPR: Jika Pemerintah Kewalahan, Bencana Sumatera harus Dinaikkan jadi Bencana Nasional

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:14

Woman Empower Award 2025 Dorong Perempuan Mandiri dan UMKM Berkembang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:07

Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi di Akhir Pekan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:58

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:44

DPR: Jika Terbukti Ada Penerbangan Gelap, Bandara IMIP Harus Ditutup!

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:24

Banjir Aceh, Untungnya Masih Ada Harapan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:14

Dana Asing Masuk RI Rp14,08 Triliun di Awal Desember 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:08

Mulai Turun, Intip Harga Emas Antam Hari Ini

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:03

Netflix Beli Studio dan Layanan Streaming Warner Bros 72 Miliar Dolar AS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:43

Paramount Umumkan Tanggal Rilis Film Live-Action Kura-kura Ninja Terbaru

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:35

Selengkapnya