Presiden Serbia, Aleksandar Vucic bertemu dengan Presiden Uni Emirat Arab, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan dalam acara pameran pertahanan di Abu Dhabi/Twitter @mo_i_vs
Serbia akan menandatangani kontrak dengan Uni Emirat Arab (UEA) untuk pembelian drone bunuh diri. Hal tersebut diumumkan oleh Presiden Serbia Aleksandar Vucic pada Selasa (22/2).
"Dalam 48 jam, kami akan menandatangani kontrak pertama dengan UEA untuk pembelian drone bunuh diri mereka," kata Vucic, saat mengunjungi pameran pertahanan di Abu Dhabi.
Langkah itu telah disebut sebagai tanda bahwa Serbia saat ini tengah mengurangi hubungannya dengan Rusia, yang selama ini merupakan sekutu dan pemasok senjata di negaranya.
"Ini adalah drone bunuh diri, mereka akan segera berada di Serbia. Kami berharap untuk memiliki drone bunuh diri domestik pertama di tentara Serbia dalam lima atau enam bulan," tambahnya, yang dimuat
Reuters.Belum diketahui berapa banyak amunisi, produsen senjata, dan harga yang disepakati oleh UEA dan Serbia. Akan tetapi pembelian ini diduga merupakan bentuk persiapan dari Presiden Vucic, yang telah memperkirakan eskalasi konflik di Ukraina akan semakin membuat posisi Serbia semakin sulit.
Sejauh ini peralatan militer Serbia juga dikabarkan sudah cukup tua untuk dioperasikan. Untuk itu, negara tersebut ingin meningkatkan industri militer dan pertahanannya dengan menginvestasikan tambahan sebesar 700 juta euro (Rp 11,3 triliun) pada 2023.
Serbia juga mengatakan, bahwa negaranya sedang melanjutkan negosiasi dengan Prancis untuk pembelian pesawat tempur Rafale.