Berita

Miliarder berkebangsaan Amerika Serikat, George Soros/Net

Dunia

Campuri Urusan India, Menlu Jaishankar Sebut Miliarder AS Keras Kepala dan Berbahaya

SELASA, 21 FEBRUARI 2023 | 15:51 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Dunia politik di India tengah memanas, setelah tokoh terkenal AS membuat pernyataan bahwa skandal Gautam Adani akan melemahkan kekuasaan Perdana Menteri Narendra Modi.

George Soros, miliarder Amerika Serikat, baru-baru ini menyoroti hubungan dekat PM Modi dengan pemilik Grup Adani yang melakukan manipulasi saham dan sejumlah penipuan.

"Adani dituduh melakukan manipulasi saham dan sahamnya ambruk seperti rumah kartu. Namin Modi diam tentang masalah ini, tetapi dia harus menjawab pertanyaan dari investor asing dan di parlemen," kata Soros, seperti dikutip dari Business Standard, Senin (20/2).

Soros juga juga menuduh bahwa Modi bukanlah seorang demokrat, dan mengatakan skandal tersebut akan dapat membangkitkan demokrasi di India.

Apa yang diungkapkan pria 92 tahun ini mengundang kecaman dari Menteri Luar Negeri India, S Jaishankar. Selama konferensi di Sydney, Jaishankar menolak seluruh tuduhan yang dikatakan Soros tentang  PM Modi, dan menuduh bahwa pria itu sedang membentuk narasi publik.

"Dia sudah tua, kaya, keras kepala, dan berbahaya, karena yang terjadi adalah, ketika orang-orang seperti itu dengan pandangan seperti itu, mereka benar-benar akan menginvestasikan sumber dayanya untuk membentuk narasi," kata Jaishankar.

Menurutnya, Soros beberapa tahun lalu juga pernah melakukan tuduhan serupa, ia menyebarkan narasi bahwa India berencana mencabut kewarganegaraan jutaan pemeluk Islam.

Hal tersebut tambah Jaishankar, telah merusak tatanan masyarakat India, yang diakibatkan dari keresahan dan campur tangan yang dilakukan oleh Soros di negaranya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

HUT Ke-17 Partai Gerindra, Hergun: Momentum Refleksi dan Meneguhkan Semangat Berjuang Tiada Akhir

Senin, 03 Februari 2025 | 11:35

Rupiah hingga Mata Uang Asing Kompak ke Zona Merah, Trump Effect?

Senin, 03 Februari 2025 | 11:16

Kuba Kecam Langkah AS Perketat Blokade Ekonomi

Senin, 03 Februari 2025 | 11:07

Patwal Pejabat Bikin Gerah, Publik Desak Regulasi Diubah

Senin, 03 Februari 2025 | 10:58

Kebijakan Bahlil Larang Pengecer Jual Gas Melon Susahkan Konsumen dan Matikan UKM

Senin, 03 Februari 2025 | 10:44

Tentang Virus HMPV, Apa yang Disembunyikan Tiongkok dari WHO

Senin, 03 Februari 2025 | 10:42

Putus Rantai Penyebaran PMK, Seluruh Pasar Hewan di Rembang Ditutup Sementara

Senin, 03 Februari 2025 | 10:33

Harga Emas Antam Merosot, Satu Gram Jadi Segini

Senin, 03 Februari 2025 | 09:58

Santorini Yunani Diguncang 200 Gempa, Penduduk Diminta Jauhi Perairan

Senin, 03 Februari 2025 | 09:41

Kapolrestabes Semarang Bakal Proses Hukum Seorang Warga dan Dua Anggota Bila Terbukti Memeras

Senin, 03 Februari 2025 | 09:39

Selengkapnya