Berita

Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly/Net

Dunia

Ada Dugaan Intimidasi terhadap Jurnalis, Inggris Panggil Diplomat Iran

SELASA, 21 FEBRUARI 2023 | 09:13 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Inggris memanggil Kuasa Usaha Iran Mehdi Hosseini Matin terkait dugaan intimidasi yang dilakukan Teheran terhadap jurnalis yang berbasis di Republik Islam.

Kementerian Luar Negeri mengatakan Direktur Timur Tengah Vijay Rangarajan bertemu dengan Hosseini Matin untuk menjelaskan bahwa Inggris tidak akan mentolerir ancaman terhadap kehidupan dan kebebasan media.

“Saya terkejut dengan ancaman rezim Iran, yang kemudian berlanjut dan melebar terhadap kehidupan jurnalis yang berbasis di Inggris. Hari ini kami telah memanggil perwakilannya untuk menjelaskan bahwa ini tidak akan ditoleransi,” kata Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Times of Israel, Selasa (21/2).

Pada Sabtu (18/2), Iran International, saluran berita TV berbahasa Farsi yang berbasis di London, mengatakan telah memindahkan siarannya ke Washington untuk melindungi jurnalisnya, setelah polisi Inggris memberi tahu tentang ancaman serius dan langsung terhadap keselamatan jurnalis di Iran.

"Ancaman telah berkembang hingga dirasa tidak mungkin lagi melindungi staf saluran tersebut," kata Iran Internasional.

Polisi Metropolitan mengatakan pihak berwenang telah menggagalkan 15 plot sejak awal 2022 untuk menculik atau bahkan membunuh individu yang berbasis di Inggris yang dianggap sebagai musuh rezim.

BBC secara terpisah telah mengajukan pengaduan ke PBB mengatakan ada peningkatan masalah keamanan bagi wartawan yang bekerja untuk layanan Persia mengingat adanya ancaman ekstrateritorial.

Kementerian Luar Negeri Inggris juga mengatakan bahwa mereka memberlakukan sanksi baru terhadap pejabat Iran atas pelanggaran hak asasi manusia. Mereka yang dikenai sanksi termasuk tiga hakim senior karena menjatuhkan hukuman mati pada pengunjuk rasa, dan lima komandan Pengawal Revolusi Iran.

Inggris telah memberlakukan sanksi terhadap lebih dari 50 individu dan entitas Iran sejak September, menyusul kematian Mahsa Amini, 22 tahun, yang meninggal setelah ditangkap polisi moral Iran.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya