SETELAH Kongres Luar Biasa (KLB), Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang digelar di Hotel Shangri La, Jakarta, dengan drama adu pemilihan wakil ketua umum ulang, alhasil Ratu Tisha dan Zainudin Amali masing-masing terpilih sebagai wakil ketua umum 1 dan 2.
Kini dunia keolahragaan nasional Indonesia menjadi perhatian publik, khususnya para pecinta bola di tanah air. Diskusi-diskusi tentang masa depan dunia sepak bola Indonesia dari warung kopi ke warung kopi menjadi tak terhindarkan.
Disebabkan, ada semacam sikap pesimisme terhadap kepemimpinan yang baru di organisasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) kini telah diambil alih politisi yang tidak berprestasi selama memangku jabatan-jabatan penting di negeri ini. Bisa kita lihat ada Erick Thohir sebagai ketua umum dan Zainudin Amali sebagai wakil ketua umum.
Apa prestasi mereka berdua selama menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora)?
Saya kira selama mereka menjabat tidak ada prestasi apapun yang bisa membanggakan kementerian yang mereka pimpin.
Selain tidak punya prestasi, Erick Thohir dan Zainudin Amali telah menabrak ketentuan Pasal 23 UU 39/2008 tentang Kementerian Negara, yang menyatakan bahwa: “Menteri dilarang merangkap jabatan sebagai: a. pejabat negara lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan; b. komisaris atau direksi pada perusahaan negara atau perusahaan swasta; atau. c. pimpinan organisasi yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerahâ€.
Di sisi lain, Erick Thohir digadang-gadang akan maju sebagai cawapres, kita bisa lihat perilaku yang terjadi di Kementerian BUMN. Badan-Badan Usaha Milik Negara beserta anak pinaknya mengiklankan foto-foto Erick Thohir begitu masif di segala lini.
Dengan melihat kondisi objektif yang ada, tidak menutup kemungkinan kita menarik satu kesimpulan bahwa PSSI akan dijadikan batu loncatan Erick Thohir menuju cawapres pada Pemilu 2024 mendatang.
Bisa juga, Erick Thohir akan memanfaatkan dan mengkapitalisasikan para suporter fanatik sepak bola di Indonesia dengan jabatannya sebagai ketua umum PSSI.
Kita sama-sama mengetahui bagaimana fanatisme yang sangat luar biasa para suporter sepak bola Indonesia. Kita kenal ada Persija dengan The Jak Mania, Arema dengan Aremania, dan ada juga Persebaya dengan Bonek Mania.
Kami menunggu sikap kepemimpinan Erick Thohir dan Zainudin Amali, apakah kedua pejabat negara ini memilih untuk mundur dari salah satu jabatannya secara kesatria atau malah menjadi pragmatis dengan menduduki dua jabatan sekaligus.
Penulis adalah Ketua Umum BADKO HMI Jabodetabeka-Banten periode 2021-2023