Berita

Direktur Kata Rakyat, Alwan Riantoby (kemeja hitam) saat jadi narasumber diskusi di Kantor Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (20/2)/RMOL

Politik

Kata Rakyat Tidak Ingin Ada Lagi Kampanye Pemilu Berbasis Politik Identitas

SENIN, 20 FEBRUARI 2023 | 22:26 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kampanye peserta Pemilu serentak 2024 pada November 2023 diminta tidak lagi bercorak politik identitas. Pasalnya, cara itu malah dianggap tidak menghasilkan pemimpin yang berkualitas ke depannya.

Hal tersebut disampaikan Direktur Kata Rakyat, Alwan Riantoby dalam diskusi bertajuk ”Kampanye dan Dana Kampanye Pemilu 2024”, di Kantor Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (20/2).

Alwan menjelaskan, peluang penindakan terhadap dugaan pelanggaran kampanye nanti, yang mana salah satu objek dugaan pelanggarannya adalah soal politisasi suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), tidak begitu efektif.

“Langkah mitigasi kita tak punya peluang kalau pendekatannya normatif, karena akan dihadapkan tembok besar soal regulasi,” ujar Alwan.

Ia menjelaskan, peserta pemilu seharusnya membuka diri tentang materi kampanye yang lebih luas untuk disampaikan ke publik.

“Bahwa kampanye tidak lagi berbasis pendekatan misalnya identitas, pendekatan ras, agama,” sambungnya.

Alwan tidak bisa memungkiri bahwa dari segi pandang pemilih, bicara politik identitas adalah suatu kecenderungan yang dijadikan faktor dalam memilih.

“Setiap orang boleh memilih berdasarkan pendekatan agama dan ras, tapi kalau politisasi identitas agama, ras jangan dilakukan lagi,” tuturnya.

Maka dari itu, Alwan memandang yang dilakukan peserta pemilu dengan mengedepankan politisasi identitas, tidak lain adalah untuk mencari untuk satu peseta pemilu saja.

“Jangan dikapitalisasi publik harus mengenal itu,” demikian Alwan menambahkan.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Menteri PANRB Jangan Jadi Firaun Baru

Selasa, 11 Maret 2025 | 07:13

Kemenkeu Belum Rilis APBN 2025, Rocky Gerung: Ada Data yang Disembunyikan?

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:45

Kejar Sampai Banyumas, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:31

Gubernur Jateng Optimistis Capai Target Pangan 11 Juta Ton

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:16

Terlena Naturalisasi dan Tendangan Erick

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:01

Dijemput Paksa, Pengusaha Haji Alim Dijebloskan Kejari Muba ke Rutan Palembang

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:58

Impor Gula Vs Penghuni Usus

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:56

Kekayaan Menteri PU Dody Hanggodo di LHKPN, Sering Pakai Ikat Pinggang Hermes

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:51

LPH Quality Syariah Dukung BPJPH Jadikan Indonesia Pusat Halal Dunia

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:42

Buntut Penundaan Pelantikan, Ratusan CPPPK Banjarnegara Ancam Geruduk Jakarta

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:18

Selengkapnya