Berita

Susilo Bambang Yudhoyono/repro

Politik

Tulis Surat soal Pemilu, Bukti SBY Dukung Sistem Proporsional Terbuka

SENIN, 20 FEBRUARI 2023 | 07:59 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Partai Demokrat lebih mendukung pemilihan umum (Pemilu) sistem proporsional terbuka.

Pendapat itu didasarkan pada analisis yang menyebutkan, hanya partai besar dan dikenal masyarakat yang untung, bila sistem proporsional tertutup diterapkan.

Pandangan itu disampaikan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, menyikapi artikel soal Pemilu yang ditulis Presiden ke enam RI, Susilo Bambang Yudhoyono, beberapa waktu lalu.


"SBY mendukung sistem hari ini, yaitu proporsional terbuka. Ini menguntungkan bagi Demokrat, karena sistem proporsional terbuka bisa menggagas demokrasi secara terbuka, dengan isu-isu yang menguntungkan para Caleg," kata Arifki kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (20/2).

Menurut dia, posisi Demokrat yang saat ini menjadi oposisi dinilai sulit bersaing pada Pemilu 2024. Apalagi sejak SBY tak lagi menjabat jadi presiden, elektabilitas Demokrat cenderung turun.

"Tentu SBY memperjuangkan bagaimana partainya mampu maksimal di 2024. Kalau mengandalkan brand akan susah bagi Demokrat untuk berjuang soal Caleg, apalagi sebagai oposisi, itu sangat merugikan," kata Arifki.

Pada surat yang ditulis, SBY mempertanyakan urgensi pergantian sistem proporsioal terbuka menjadi tertutup pada Pemilu 2024.

SBY juga mempertanyakan keuntungan bagi rakyat yang akan memilih bila Pemilu sistem proporsional tertutup diterapkan.

"Rakyat memang sangat perlu diberi penjelasan gamblang tentang rencana penggantian sistem pemilu itu. Apanya yang berbeda antara sistem terbuka dengan sistem tertutup,” tulis SBY.

Rakyat harus tau, sambung dia, kalau yang digunakan sistem proporsional tertutup, mereka harus memilih Parpol yang diinginkan. Selanjutnya partai politik yang menentukan siapa orang yang akan jadi wakil mereka.

“Sementara jika sistem proporsional terbuka yang dianut, rakyat bisa memilih partainya, bisa memilih orang yang dipercaya jadi wakilnya, atau keduanya, partai dan orangnya,” katanya.

SBY berpendapat, rakyat perlu diberi penjelasan tentang rencana penggantian sistem Pemilu, karena dalam pemilihan umum, rakyat yang paling berdaulat.

“Inilah jiwa dan nafas dari sistem demokrasi," isi surat SBY.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya