Berita

Video yang diputar di pengadilan, menunjukkan David Smith sedang melakukan pertemuan dengan kepolisian Inggris yang menyamar menjadi anggota intelijen militer Rusia/CNN

Dunia

Jadi Mata-mata Rusia, Satpam Kedutaan Inggris Dijatuhi Hukuman 13 Tahun Penjara

SABTU, 18 FEBRUARI 2023 | 13:12 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Seorang  penjaga keamanan di kedutaan Inggris di Berlin, yang ditangkap karena menjadi mata-mata Rusia, telah dijatuhi hukuman lebih dari 13 tahun penjara pada Jumat (17/2).

Menurut hakim Mark Wall dari pengadilan Old Bailey, London, terdakwa bernama David Ballantyne Smith berusia 58 tahun mengumpulkan beberapa informasi yang bersifat rahasia antara tahun 2018 dan 2021 dengan menjualnya ke Rusia.

"Saya yakin Anda melakukan kejahatan ini dengan niat membantu Rusia. Motif Anda membantu mereka adalah untuk merusak kepentingan Inggris. Kamu dibayar oleh Rusia untuk pengkhianatanmu," kata hakim dalam persidangan.

Berdasarkan laporan CNN News, Smith menjalankan aksinya dengan mengirim dokumen rahasia yang bersifat sensitif mengenai Perdana Menteri Inggris saat itu, Boris Johnson kepada Rusia.

Smith juga pernah mengungkapkan identitas detail dari para diplomat Inggris yang pernah bekerja di Rusia. Moskow diduga telah memberikan imbalan untuk sejumlah dokumen yang telah disalin selama Smith bekerja di kedutaan.

Setelah ditangkap pada 2021, Smith mengaku bersalah atas delapan dakwaan berdasarkan Undang-Undang Rahasia Resmi, karena telah melakukan tindakan yang merugikan keselamatan atau kepentingan negara.

"Anda seharusnya menyadari jika dokumen-dokumen ini jatuh ke tangan yang salah, mereka dapat membahayakan kepentingan Inggris atau menimbulkan ancaman bagi mereka yang bekerja di Kedutaan Besar Inggris," tambah hakim.

Menurut seorang layanan kejaksaan, Nick Price, Smith diduga melakukan tindakannya tidak hanya karena uang, melainkan karena ketidaksukaannya dengan Inggris dan Jerman, dan menyatakan simpatinya kepada pihak Rusia.

"Keyakinan ini mungkin telah menyebabkan kerusakan lebih lanjut, seandainya Smith tidak ditemukan dan dituntut (hari ini)," ujarnya.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

UPDATE

Tiga Hakim PN Surabaya Tersangka Dugaan Suap Diperiksa di Kejagung

Selasa, 05 November 2024 | 14:04

Beberapa Jam Sebelum Pilpres AS, Korut Luncurkan Rudal Balistik ke Laut Timur

Selasa, 05 November 2024 | 13:58

Pembiayaan Hijau Jadi Kunci Percepatan SDGs

Selasa, 05 November 2024 | 13:58

Dipimpin Titiek Soeharto, Komisi IV DPR Rapat Bareng Kementan

Selasa, 05 November 2024 | 13:57

Cegah Pelanggaran Etik, DKPP Rakor Bareng 622 Penyelenggara Pemilu

Selasa, 05 November 2024 | 13:53

Susun Prolegnas 2025-2029, Baleg DPR Bahas Revisi UU Hak Cipta

Selasa, 05 November 2024 | 13:51

BPOM Sita Puluhan Ribu Kemasan Latio Imbas Kasus Keracunan

Selasa, 05 November 2024 | 13:45

Laporan Dugaan Gratifikasi Private Jet Kaesang Masih Berproses di KPK

Selasa, 05 November 2024 | 13:36

DKPP Terima 584 Pengaduan Pilkada, Terbanyak di Sumut

Selasa, 05 November 2024 | 13:35

Masih Sakit, Megawati Belum Bisa Bertemu Prabowo

Selasa, 05 November 2024 | 13:20

Selengkapnya