Berita

Petugas polisi mengambil posisi setelah serangan orang-orang bersenjata di Karachi pada Jumat 17 Februari 2023/Net

Dunia

Teroris Serang Markas Polisi di Karachi, Empat Tewas dan Belasan Luka-luka

SABTU, 18 FEBRUARI 2023 | 07:41 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Suara tembakan dan ledakan mengguncang jantung Karachi selama beberapa jam pada Jumat (17/2). Empat orang tewas dan 14 lainnya luka-luka menurut laporan CNN, menyusul serangan gerombolan militan di markas polisi di kota terbesar Pakistan.

Mereka yang tewas adalah dua polisi, seorang penjaga dan seorang warga, menurut Murtaza Wahab Siddiqui, seorang pemimpin senior Partai Rakyat Pakistan, partai yang berkuasa di provinsi Sindh tempat Karachi berada.

Militan menyerang kantor polisi dengan granat tangan.  Dua pelaku bom bunuh diri tewas dan seorang lagi meledakkan dirinya setelah memasuki gedung polisi.

“Tiga orang berada di balik penyerangan di kantor Polisi Karachi. Ketiganya kini sudah mati. Kepolisian  dan tentara membantu menyelesaikan situasi ini. Saya memuji keberanian mereka," kata Ketua Menteri Sindh Murad Ali Shah dalam sebuah pernyataan video.

Taliban Pakistan, yang dikenal sebagai Tehreek e Taliban Pakistan (TTP), mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, menurut juru bicara Mohammad Khorasani.

Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif sangat prihatin atas peristiwa penyerangan dan menyampaikan duka cita mendalam terhadap para korban. Ia juga mengutuk pelaku serangan itu.

“Teroris mungkin lupa bahwa Pakistan adalah negara yang mengalahkan terorisme dengan keberaniannya," katanya di Twitter.

Serangan di markas polisi Karachi terjadi dua minggu setelah seorang pembom bunuh diri yang menyamar sebagai petugas polisi membunuh 101 orang di sebuah masjid di kota barat laut Peshawar.

Karachi adalah kota komersial utama Pakistan, sebuah kota metropolitan yang luas dengan lebih dari 20 juta orang, dan pelabuhan Laut Arabnya adalah gerbang perdagangan utama negara itu.

Serangan itu mendorong pemerintah Provinsi Sindh untuk mengumumkan keadaan darurat di Karachi.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya