Foto yang diambil dengan drone menunjukkan bagian dari kereta barang yang tergelincir di Palestina Timur, Ohio, pada 4 Februari 2023/ABC
Penduduk desa di Palestina Timur, Ohio, mengeluhkan masalah kesehatan dan polusi udara, setelah kereta yang membawa bahan kimia tergelincir dan menyebabkan kebakaran di wilayahnya pada awal Febuari lalu.
Menurut penduduk setempat, meski bencana telah berlalu selama dua minggu, mereka masih berupaya mengatasi efek yang tersisa dari insiden tersebut, yang membuat mereka khawatir dan frustasi tentang dampak kesehatan masyarakat dalam jangka panjang.
Banyak warga yang mengalami masalah kesehatan, seperti sensasi terbakar di mulut, bibir, dan lidah mereka. Beberapa dari mereka juga mengalami sakit kepala, pilek, mual, mata berair dan bahkan lidah bengkak, setelah insiden tersebut.
"Lidah kita masih terasa seperti tersiram air panas, seperti jika kamu minum sesuatu yang terlalu panas," kata salah seorang penduduk, bernama Anderson.
Menanggapi keluhan itu, Departemen Kesehatan telah dipanggil untuk membantu warga yang memiliki masalah kesehatan.
Pejabat dari Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) juga telah mengunjungi kota itu untuk mencoba menenangkan kekhawatiran masyarakat, atas polusi udara dari bahan kimia beracun yang menguap setelah kebakaran.
"Sejak api padam, pemantauan udara EPA belum mendeteksi adanya tingkat masalah kesehatan apa pun di masyarakat yang dikaitkan dengan tergelincirnya kereta," kata Administrator EPA, Michael Regan, dimuat
Anadolu Agency pada Jumat (17/2).
Menurut lembaga itu, mereka telah menskrining lebih dari 480 rumah, dan tidak mendeteksi adanya vinil klorida atau hidrogen klorida yang teridentifikasi di udara dalam rumah warga.
Namun, mendengar penilaian itu, warga masih tetap merasa khawatir dan mulai mengajukan beberapa gugatan kepada Norfolk Southern Railway untuk meminta kompensasi uang dan pemantauan medis, atas insiden yang disebabkan perusahaannya.