Berita

Foto yang diambil dengan drone menunjukkan bagian dari kereta barang yang tergelincir di Palestina Timur, Ohio, pada 4 Februari 2023/ABC

Dunia

Setelah Insiden Kereta Bahan Kimia Penduduk Ohio AS Keluhkan Masalah Kesehatan dan Polusi Udara

JUMAT, 17 FEBRUARI 2023 | 16:21 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Penduduk desa di Palestina Timur, Ohio, mengeluhkan masalah kesehatan dan polusi udara, setelah kereta yang membawa bahan kimia tergelincir dan menyebabkan kebakaran di wilayahnya pada awal Febuari lalu.

Menurut penduduk setempat, meski bencana telah berlalu selama dua minggu, mereka masih berupaya mengatasi efek yang tersisa dari insiden tersebut, yang membuat mereka khawatir dan frustasi tentang dampak kesehatan masyarakat dalam jangka panjang.

Banyak warga yang mengalami masalah kesehatan, seperti sensasi terbakar di mulut, bibir, dan lidah mereka. Beberapa dari mereka juga mengalami sakit kepala, pilek, mual, mata berair dan bahkan lidah bengkak, setelah insiden tersebut.

"Lidah kita masih terasa seperti tersiram air panas, seperti jika kamu minum sesuatu yang terlalu panas," kata salah seorang penduduk, bernama Anderson.

Menanggapi keluhan itu, Departemen Kesehatan telah dipanggil untuk membantu warga yang memiliki masalah kesehatan.

Pejabat dari Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) juga telah mengunjungi kota itu untuk mencoba menenangkan kekhawatiran masyarakat, atas polusi udara dari bahan kimia beracun yang menguap setelah kebakaran.

"Sejak api padam, pemantauan udara EPA belum mendeteksi adanya tingkat masalah kesehatan apa pun di masyarakat yang dikaitkan dengan tergelincirnya kereta," kata Administrator EPA, Michael Regan, dimuat Anadolu Agency pada Jumat (17/2).

Menurut lembaga itu, mereka telah menskrining lebih dari 480 rumah, dan tidak mendeteksi adanya vinil klorida atau hidrogen klorida yang teridentifikasi di udara dalam rumah warga.

Namun, mendengar penilaian itu, warga masih tetap merasa khawatir dan mulai mengajukan beberapa gugatan kepada Norfolk Southern Railway untuk meminta kompensasi uang dan pemantauan medis, atas insiden yang disebabkan perusahaannya.

Populer

Pesawat Nepal Jatuh, Hanya Satu Orang yang Selamat

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:16

KPK Bakal Audit Semua Rumah Sakit Telusuri Dugaan Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:51

Pemindahan Ibu Kota Negara Ambisi Picik Jokowi

Sabtu, 27 Juli 2024 | 01:29

Jupiter Protes Razia Barang Impor Ilegal ke Pedagang: Nasib UMKM Makin Ambyar

Jumat, 19 Juli 2024 | 11:02

KPK Tindak Tiga Rumah Sakit Pelaku Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:17

KPK Pastikan Punya 2 Alat Bukti Tetapkan Ita dan Suami sebagai Tersangka

Kamis, 18 Juli 2024 | 07:39

Jokowi Lagi Mempersiapkan Suaka Politik

Jumat, 26 Juli 2024 | 07:50

UPDATE

Diana Dewi Dijagokan Kembali Maju Musprov Kadin DKI

Minggu, 28 Juli 2024 | 14:03

PBNU Tuding PKB Lagi Bidik Gus Yaqut Lewat Pansus Haji

Minggu, 28 Juli 2024 | 14:01

Relawan Anies Baswedan Waspadai Serangan Fajar

Minggu, 28 Juli 2024 | 13:49

BPKH Limited Jalin Kolaborasi dengan Pelaku Industri Haji dan Umroh

Minggu, 28 Juli 2024 | 13:30

Gus Yahya: PKB Tidak Punya Klaim Eksklusif Atas NU!

Minggu, 28 Juli 2024 | 13:12

Sarat Pengalaman dan Prestasi, Abraham Siap Tarung di Kongres PMII

Minggu, 28 Juli 2024 | 12:58

Trump Sebut Umat Kristen Tidak Perlu Ikut Pemilu Lagi

Minggu, 28 Juli 2024 | 12:50

Menaker Minta KTT G20 Ikut Serukan Akhiri Konflik Gaza

Minggu, 28 Juli 2024 | 12:49

Panglima TNI Merotasi Pangkogabwilhan III, Pangkostrad Hingga Beberapa Kabinda

Minggu, 28 Juli 2024 | 12:41

Anies Dorong Peran Keluarga Cegah Anak Terjerat Judol

Minggu, 28 Juli 2024 | 12:32

Selengkapnya