Berita

Gibran Rakabuming Raka dinilai belum layak pimpin Jakarta/Net

Politik

Belum Selevel Anies, Gibran Bakal Kerepotan Urusi Kompleksitas Jakarta

JUMAT, 17 FEBRUARI 2023 | 07:42 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kinerja putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, sebagai kepala daerah dinilai belum berada di level yang sama dengan Anies Baswedan. Sehingga belum waktunya bagi Gibran untuk naik kelas memimpin Jakarta seperti yang pernah sukses dijalani Anies dalam 5 tahun ke belakang.

Bahkan, diyakini jika Gibran jadi Gubernur DKI, masyarakat Jakarta akan ketakutan. Terutama terkait soal pajak daerah.

"Kalau melihat kinerja Gibran, saya lihat belum level untuk naik kelas ke tingkatan Gubernur DKI Jakarta," ujar Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (17/2).

Akademisi Universitas Sahid Jakarta ini menambahkan, harus dilihat apa saja yang menjadi parameter keberhasilan Gibran dalam memimpin Surakarta. Apalagi belakangan justru Gibran banyak dikritik karena ingin menaikkan PBB 2023 hingga 300 persen.

"Tentu ini dapat dinilai tidak kreatif oleh publik. Di mana hanya ingin menambah pendapatan daerah dengan cara menaikkan PBB. Ini dapat dinilai sebagai kecelakaan sejarah bagi Gibran, apalagi ingin diusung sebagai cagub DKI Jakarta," kata Saiful.

Di Jakarta, lanjut Saiful, PBB justru mendapat subsidi dari pemerintah. Sehingga, jika Gibran menjadi gubernur, warga Jakarta dinilai akan ketakutan subsidi PBB dicabut seperti yang diwacanakan di Solo.

"Saya kira Gibran sulit dan bahkan tidak sanggup untuk mengurusi kompleksitas Jakarta. Kalau dibandingkan dengan Anies masih sangat jauh, dan masih harus berproses membuktikan di Surakarta lebih dahulu," sebut Saiful.

"Apalagi rakyat Surakarta masih banyak keluhan-keluhan terkait program pada saat kepemimpinan Gibran. Sampai-sampai mantan Walikota Solo FX Rudy juga melontarkan kritiknya terkait rencana kenaikan PBB sampai dengan 300 persen," pungkas Saiful.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Timnas U-23 Indonesia Akhirnya Bertemu Korsel

Selasa, 23 April 2024 | 07:58

Melawan KPK, Gus Muhdlor Resmi Ajukan Praperadilan

Selasa, 23 April 2024 | 07:30

Hari Ini Program Makan Siang dan Susu Gratis Dibahas KPK

Selasa, 23 April 2024 | 07:20

Genjot PNBP Lewat Pemanfaatan BBL, KKP Kembangkan SILOKER

Selasa, 23 April 2024 | 06:41

Saatnya Elemen Bangsa Berkolaborasi di Tengah Gejolak Geopolitik

Selasa, 23 April 2024 | 06:11

Kolaborasi TNI AL dan BI Pastikan Ketersediaan Rupiah di Mentawai

Selasa, 23 April 2024 | 05:50

Anies ke Markas Nasdem

Selasa, 23 April 2024 | 05:33

Putusan MK Ciptakan Krisis Kepercayaan

Selasa, 23 April 2024 | 05:11

Terduga Pembunuh Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading Dibekuk Polisi

Selasa, 23 April 2024 | 04:41

Usai Putusan MK, LaNyalla Ajak Rakyat Renungi Kembali Sistem Bernegara

Selasa, 23 April 2024 | 04:19

Selengkapnya