Bantuan dari EMT Muhammadiyah saat dibongkar muat sesampainya di Turki/Ist
Setelah menempuh perjalanan sekitar 13 jam, Personel Emergency Medical Team (EMT) Muhammadiyah akhirnya tiba di Turki. Rombongan EMT Muhammadiyah berangkat dari Lapangan Udara (Lanud) Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Senin (13/2), dan tiba di Kota Adana, Turki pada hari yang sama.
EMT Muhammadiyah tergabung dalam Indonesian Emergency Medical Team (INA-EMT) yang mendapatkan mandat dari Pemerintah Republik Indonesia dalam membantu para penyintas gempa di Turki, terutama melalui layanan kesehatan.
Setibanya di Bandara Internasional Adana, rombongan EMT Muhammadiyah disambut oleh Duta Besar RI untuk Turki, Dr Lalu Muhamad Iqbal beserta perwakilan Pimpinan Cabang Istimewa (PCIM) Turki. Setelah proses administrasi kedatangan dan pengambilan bagasi, 23 anggota rombongan menuju ke penginapan. Personel EMT Muhammadiyah terbagi ke beberapa penginapan di Kota Adana.
Staf Administrasi KL Lazismu PCIM Turki, Tri Julia Wulandari menyebutkan, pihaknya juga turut membantu EMT Muhammadiyah di lokasi. Relawan KL Lazismu PCIM Turki sebelumnya juga telah mengikuti pengarahan yang disampaikan oleh Dr. Lalu Muhamad Iqbal.
"Tim EMT Muhammadiyah juga mendapat bantuan dari relawan Lazismu. Mereka bertugas sebagai penerjemah dan membantu logistik," terangnya, melalui keterangan yang diterima Redaksi, Rabu (15/2).
Sehari kemudian, tim gabungan INA-EMT yang beranggotakan organisasi pemerintah, masyararat, dan profesi ini melakukan pengarahan terlebih dahulu sebelum bergeser ke Hassa, Provinsi Hatay, Turki.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 4 jam, tim tiba di lokasi dan melakukan proses bongkar muat bantuan. Kedatangan rombongan INA-EMT ini mendapatkan sambutan dari warga Turki. Situasi di lapangan digambarkan melalui kanal youtube MDMC.
Relawan lokal di KBRI Turki yang berada di lokasi, Erdem Güven, menyambut gembira kedatangan bantuan dari Pemerintah Indonesia. Ia bekerja sebagai pemandu wisata bagi wisatawan yang berasal dari Indonesia, sehingga fasih berbincang dan membantu tim yang datang. Ia pun senang sekali bisa membantu sebagai penerjemah untuk memudahkan koordinasi.
"Terkait dengan pengiriman bantuan dan rencana Pemerintah Indonesia ingin membangun rumah sakit di Turki Tenggara, sangat berarti dan penting bagi kami semua, apalagi dalam keadaan begini sangat susah dan parah kondisinya. Sekecil apapun bantuan dan pengiriman, itu semuanya benar-benar penting," ucap Erdem Güven.
Seraya tersenyum haru, ucapan terima kasih pun terlontar kepada Pemerintah Republik Indonesia, terutama pada saat-saat sulit seperti ini.
"Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya atas kedatangan anda, atas kehadiran anda, dalam waktu yang sangat sulit bagi kami. Mudah-mudahan bencana dan kejadian seperti ini tidak terulang lagi di mana-mana," ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Logistik EMT Muhammadiyah, Huda Khairun Nahar, menerangkan, setelah proses penurunan barang, tim kemudian mendirikan tenda-tenda yang akan dipergunakan sebagai rumah sakit lapangan. Keberadaan rumah sakit lapangan ini diharapkan dapat segera melayani warga yang terdampak gempa.
"Saat ini kami sudah berada di Haza, Provinsi Hatay, Turki. Untuk barang juga sudah sampai, insyaAllah kami hari ini 'loading' untuk menurunkan barang dan juga membuat tenda. Harapannya besok sudah bisa mendirikan rumah sakit lapangan yang sedang disiapkan tempatnya di sebelah sana. Mudah-mudahan besok siang untuk rawat jalan sudah bisa beroperasi, sedangkan rawat inap dan ruang operasi akan kami siapkan dua hari ke depan," jelas Huda.