Berita

Bebatuan yang mengandung lithium/Net

Dunia

Temukan Cadangan Besar Lithium, India Perlu Tinjau Keamanan Ekologi

SELASA, 14 FEBRUARI 2023 | 17:41 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Penemuan lithium di wilayah Jammu dan Kashmir bagian utara yang dikuasai India menjadi harapan besar bagi upaya untuk transisi energi bersih, utamanya dalam produksi kendaraan listrik.

Dimuat The Independent, sebanyak 5,9 juta ton cadangan lithium telah ditemukan di Jammu dan Kashmir pada 9 Februari lalu.

Menurut Sekretaris Pertambangan, Vivek Bharadwaj, penemuan ini merupakan langkah yang baik bagi India untuk dapat menjadi negara yang mandiri, dengan membuat produksi baterai sendiri untuk perangkat ponsel hingga kendaraan listrik di pasar global.

Sebab, sejauh ini India sangat bergantung pada pasokan asing untuk memperluas pasar kendaraan listrik.

Seiring dengan penemuan tersebut, pemerintah India juga telah membentuk gugus tugas untuk menjajaki peluang produksi lithium secara domestik.

“Kami telah mengorientasikan kembali langkah-langkah eksplorasi terhadap mineral kritis dan strategis, penemuan ini merupakan pembenaran atas upaya kami,” kata Bhardwaj.

Akan tetapi, menurut penasihat kebijakan senior di Institut Internasional untuk Pembangunan Berkelanjutan, Siddharth Goel, proses yang panjang masih harus dijalani oleh India, seperti meneliti kualitas mineral, mendapatkan izin lingkungan, dan mengembangkan tambang, yang keseluruhan prosesnya dapat memakan waktu hingga 10 tahun lamanya.

“Pengalaman internasional menunjukkan bahwa izin lingkungan, pengembangan tambang bisa memakan waktu 10 tahun atau lebih. Dalam jangka pendek, India masih membutuhkan strategi untuk mendapatkan mineral penting, untuk target energi bersih dan EV 2030," kata Siddharth.

Di samping itu, selain memakan waktu yang banyak, para ahli juga memperingatkan pemerintah terkait tantangan yang akan dihadapi negara jika mereka memutuskan untuk menambang di wilayah Jammu dan Kashmir yang sensitif terhadap perubahan lingkungan.

Mengacu pada kejadian yang terjadi di negara lain, seperti Argentina, ekstraksi dan penambangan lithium disebut telah menyebabkan tanah rusak dan kontaminasi udara di wilayahnya.

"Proses penambangan lebih lanjut harus membutuhkan analisis yang seimbang untuk mempertimbangkan kepekaan ekologi kawasan," ujar manajer senior mobilitas listrik di World Resources Institute (WRI) India, Dr Parveen Kumar.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya