Tim Indonesia saat New York Fashion Week/Ist
"PECAH telur sudah," ucap Irin, panggilan akrab Istafiana Candarini, desainer dari brand Kami. seraya menghela nafas lega. Bersama desainer Kami. lainnya Nadya Karina, dan Afina Candarini ketiganya baru saja sukses meluncurkan karyanya di "runway" pekan mode dunia, New York Fashion Week (NYFW).
Cukup lama waktu yang dibutuhkan Irin menyiapkan tampil perdana di pentas mode kelas dunia itu. Dia pun sudah berada di New York City sejak dua minggu lalu untuk menyelaraskan koleksinya dengan model asing yang memperagakan di runway NYFW.
Dihadiri Puan MaharaniKami. merupakan satu dari 7 brand fesyen Indonesia yang meluncur atas nama program "Indonesia Now" di Spring Studio, New York, Senin siang (13/2).
Peluncuran itu istimewa karena dihadiri oleh Ketua DPR RI Puan Maharani, di sela-sela kunjungan di New York untuk menghadiri UN Parliamentary Hearings, 13-14 Februari.
Selain Puan, hadir pula Dubes RI untuk AS, Rosan Roeslani dan istri Ayu Heni, serta Sekjen Kementerian Perdagangam Suhanto dan Dirjen Pengembangan Ekspor Nasinonal Kemendag, Didi Sumedi. Konjen RI di New York Winanto Adi & Istri juga tampak duduk sederetan Dubes Rosan dan Puan.
Di akhir acara Puan memberikan buket kembang kepada perwakilan desainer dan berfoto bersama.
Musik BaliTujuh jenama (brand) Indonesia yang tampil dalam acara itu adalah: Kami., Buttonscarves, Zeta Privé, AM by Anggiasari, Lenny Hartono, Nada Puspita, dan Ayu Dyah Andari x BT Batik Trusmi.
Kami. meluncurkan koleksi bertema Charaka yang terinspirasi dari kekayaan lokal, Kain Tapis Lampung.
Peluncuran koleksi itu mendapat
applause penonton yang memenuhi
venue. Seperti halnya brand fesyen Indonesia lainnya. Terutama ketika koleksi busana Lenny Hartono meluncur di runway dengan iringan degung musik Bali. Musik itu melengkapi penanda acara Indonesia Now.
Penampilan 7 brand fesyen Indonedia didukung penuh pemerintah RI. Akhir bulan Januari perwakilan dan desainer brand itu dilepas resmi oleh Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan di kantornya. Tak cukup itu, Mendag pun mengutus pula Suhanto dan Didi Sumedi untuk mengawal Tim Indonesia tampil maksimal di Pekan Mode dunia tersebut. Sekjen dan Dirjen selanjutnya mengerahkah staf yang bertugas di Amerika Serikat untuk turun tangan membantu.
"Kami men-
support penuh penampilan
talent-talent muda kita untuk mengenalkan karya mereka ke panggung dunia," kata Suhanto.
"Seperti yang diharapkan Pak Menteri, agar
talent-talent muda kita bisa berkenalan dan bertukar informasi dengan desainer muda dunia sebagai penambah kepercayaan diri mereka dalam berkarya," sambung Didi Sumedi.
Lebih dua ratus penonton kalangan fesyen dunia menjejali Spring Studio Senin siang. Suasananya semerbak dan wangi. Penontonnya sendiri pun mengenakan berbagai macam model dan corak busana yang sedap dipandang mata. Acara berlangsung di area seluas 500 m2 yang berkonsep industrial. Puluhan jurnalis fesyen mengabadikan peristiwa itu.
Sebelumnya penonton perlu antre satu jam, melewati tiga pintu pemeriksaan, baru bisa masuk venue. Sebagian penonton terpaksa berdiri karena kursi yang tersedia terbatas. Meski demikian, acara berlangsung lancar.
Peluncuran brand fesyen Indonesia sendiri di runway lebih kurang satu jam. Dimulai koleksi Basundari, lalu Buttonscarves, Zeta, Nada, Lenny, Kami., dan ditutup Anggia.
Pekan Mode New York adalah pagelaran pekan mode yang diselenggarakan pada bulan Februari dan September setiap tahunnya di New York City, Amerika Serikat.
Pekan Mode New York (yang awalnya disebut "Press Week") adalah pekan mode yang pertama kali diselenggarakan di dunia. Mulai diselenggarakan pada tahun 1943, pagelaran ini dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian industri mode Amerika dari mode Perancis selama Perang Dunia II, di mana pada saat itu para pekerja mode tidak bisa berangkat ke Paris untuk menyaksikan peragaan busana Prancis.
Berapa tahun terakhir, desainer Indonesia nyaris tak pernah absen mengikuti acara itu. Setelah meluncur di
runway, esoknya Selasa, dilakukan penjualan khusus koleksi itu dalam acara khusus di Show Room Indonesia Now, Mercer, Soho, New York.
*Penulis adalah wartawan senior.