Berita

Taipan India Gautam Adani/Net

Dahlan Iskan

Nehi Adani

SELASA, 14 FEBRUARI 2023 | 04:45 WIB | OLEH: DAHLAN ISKAN

GAUTAM Adani siap-siap menyerang balik pihak yang telah menghancurkan harga saham perusahaannya. Adani telah menunjuk pengacara termahal di Amerika: Wachtell Lipton. Anda sudah tahu nama lengkap kantor hukum terkemuka di New York ini: Wachtell, Lipton, Rosen & Katz.

Yang akan digugat sampai ludes adalah Hindenburg Research. Gara-gara Hindenburg itu Adani telah kehilangan uang sekitar Rp 1.800 triliun dalam beberapa hari saja.

Itu gara-gara perusahaan riset saham New York, Hindenburg Research, itu mengumumkan bahwa Adani Group melakukan manipulasi keuangan dan saham.

Pemimpin Hindenburg, Nathan Anderson, hasil risetnya akurat. Ia menantang Adani untuk memperkarakannya. Tantangan itu kini dilayani oleh Adani dengan call tinggi.

Hindenburg, di New York, digolongkan perusahaan kecil. Nama Nathan juga bukan nama yang dikenal luas di pasar modal –kecuali sekarang ini.

Sebelum mengeluarkan hasil risetnya, Hindenburg melakukan short selling saham Adani. Ia pinjam saham dalam jumlah besar. Jumlah saham itu akan ia kembalikan pada saatnya.

Saham pinjaman (dengan bunga) itu dijual ketika harga saham Adani masih baik. Lalu ia umumkan hasil risetnya. Nama Adani jatuh. Reputasinya hancur.

Harga saham Adani jatuh. Tinggal separo harga.

Hindenburg pun membeli saham Adani dalam jumlah yang sama dengan yang ia pinjam. Dengan harga hanya separo. Pinjaman saham itu pun ia kembalikan utuh. Masih dapat uang begitu besar.

Praktik short selling seperti itu tidak dilarang di New York. Atau di London. Di Hong Kong. Di Tokyo. Tapi dilarang di Singapura. Dilarang Di Jakarta.

Sampai Jumat lalu harga saham Adani masih belum membaik. Lembaga rating Amerika justru menurunkan Adani dari stabil ke negatif outlook.

Adani harus berjuang menyelamatkan perusahaan. Di dua arah sekaligus. Secara keuangan dan hukum.

Di bidang keuangan, Adani telah minta tambahan kredit dari bank milik negara (SBI). Sebesar sekitar Rp 49 triliun. Yakni untuk menyelamatkan perusahaan Grup Adani yang di Australia.

Alasan Adani, perusahaan tambang batu bara di Australia itu sangat bagus. Harus diselamatkan. Dan lagi SBI sudah menyetujui plafon kredit sebelumnya. Yang belum sepenuhnya digunakan. Berarti Adani minta tambahan dana yang telah dijanjikan. Begitulah Times of disway.id/listtag/928/india">India menulis.

Permintaan Adani inilah yang bikin panas politik di India. Adani dinilai sangat dekat dengan Perdana Menteri Narendra Modi. Sama-sama dari Gujarat, India Barat. Adani-Modi sudah dianggap  seperti saudara. "Adani-Modi Bhai-bhai", teriak politisi oposisi.

Modi memang punya program infrastruktur besar-besaran di India. Adani punya perusahaan infrastruktur yang sangat besar. Juga punya banyak pabrik semen. Kini Adani menjadi produsen semen terbesar kedua di India.

Modi dikenal punya senjata dua sula: membangun infrastruktur baru yang kelas dunia, sambil terus membangun toilet untuk masyarakat bawah.

Di bidang hukum, Adani sudah menunjuk pengacara termahal tadi. Yang sudah terbukti memenangkan perebutan hak atas gedung World Trade Center New York setelah hancur ditabrak dua pesawat yang dikemudikan teroris.

Nama pengacara itu: Herbert Maurice Wachtell. Sangat senior. Umurnya sudah 90 tahun. Ia Yahudi keturunan Polandia dan Hungaria. Lahir di New York. Sekolah di New York. Kuliah di New York. Lalu ke Harvard Law School.

Salah satu yang memakai jasanya, itu tadi, pemilik gedung terbanyak di Amerika: Silverstein Properties. Di samping pemilik World Trade Center New York yang baru, ia juga punya banyak Four Seasons dan gedung pencakar langit lainnya. Total perusahaannya ini punya 4 juta m2 bangunan gedung.

Meski punya usaha yang terkait dengan orang Indonesia, Adani kurang Anda kenal. Perusahaan batu baranya di Kaltim/Kaltara sangat besar tapi tidak sebesar Bayan Group.

Salah satu nama anak perusahaan Grup Adani mestinya juga sudah Anda kenal: Adani Wilmar. Yakni anak hasil perkawinan antara Adani dan Wilmar. Tapi Wilmar di situ bukan Wilmar perusahaan Indonesia. Itu adalah Wilmar Internasional. Yakni sebuah perusahaan Singapura. Hanya saja kebun sawit luasnya dan pabrik minyak goreng yang begitu banyaknya ada di Indonesia.

Kalangan nasionalis di India sama saja: mereka menuduh Hindenburg  dipakai Amerika untuk menghancurkan India. Nehi. Nehi.

Populer

Permainan Jokowi Terbaca Prabowo dan Megawati

Selasa, 25 Februari 2025 | 18:01

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Mengapa KPK Keukeuh Tidak Mau Usut Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi?

Selasa, 25 Februari 2025 | 08:02

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana Tak Patuhi Instruksi Megawati

Sabtu, 22 Februari 2025 | 03:26

UPDATE

Irwasum Polri Pimpin Panen Jagung Serentak di Madiun

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:40

Alex Indra Minta Pemerintah Jamin Stabilitas Harga Pangan di Ramadan dan Lebaran

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:37

Pemerintah dan Pertamina Jamin Stok Elpiji Aman Jelang Lebaran

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:34

Cak Imin Ceramahi Mendes Yandri: Hati-Hati jadi Pejabat

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:24

Kelompok Ini Berhak Dapat Layanan Transportasi Gratis di Jakarta

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:23

Satgas Damai Cartenz Buru Enam Napi Lapas Wamena yang Kabur

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:08

Cagub Papua Mathius Fakhiri: Keadilan Akhirnya Datang Juga

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:07

PKS Siapkan Berbagai Program Sosial Selama Ramadan

Rabu, 26 Februari 2025 | 18:47

KWI Anugerahi Penghargaan Tujuh Organisasi Lintas Iman

Rabu, 26 Februari 2025 | 18:45

DPR Ditagih Selesaikan RUU Pemilu

Rabu, 26 Februari 2025 | 18:45

Selengkapnya