Berita

Radio Begum, salah satu stasiun yang beroperasi di Afghanistan/Net

Dunia

Taliban Tutup 117 Stasiun Radio Afghanistan Sejak Berkuasa

SENIN, 13 FEBRUARI 2023 | 19:22 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Sekitar 117 stasiun radio Afghanistan telah ditutup di bawah rezim Taliban, yang telah berdampak pada sekitar 1.900 orang yang telah kehilangan mata pencahariannya di industri tersebut.

Laporan tersebut dirilis oleh Persatuan Jurnalis Independen Afghanistan (AIJU) pada Senin (13/2), tepat pada peringatan Hari Radio Sedunia.

Menurut AIJU, sebanyak 345 stasiun radio yang beroperasi di Afghanistan mempekerjakan hampir 5000 orang, termasuk 1200 wanita di dalamnya, sebelum Taliban merebut kekuasaan pada Agustus 2021 lalu dan meruntuhkan ekonomi Kabul.

“(Namun) karena masalah ekonomi, 117 radio berhenti mengudara dan 1.900 pekerja radio kehilangan pekerjaan, yang 1.075 pekerjanya adalah perempuan,” kata laporan yang dirilis AIJU.

Saat ini, menurut laporan tersebut, hanya ada 223 saluran radio, dengan 1881 pekerja yang didalamnya hanya tersisa 163 wanita yang masih terus bekerja dan bertahan di industri penyiaran itu.

Mengutip laporan dari La Prensa Latina, kembalinya Taliban telah menyebabkan kebebasan pers di Afghanistan terus memburuk, dengan meningkatnya sensor, represi, dan juga penyalahgunaan media dan jurnalis.

Pada November tahun lalu, misi Perserikatan Bangsa Bangsa di Afghanistan (UNAMA) dalam laporannya juga mengatakan ada lebih dari 200 jurnalis yang mengalami pelecehan, seperti penangkapan sewenang-wenang dan ancaman di Afghanistan sejak Taliban berkuasa.

Selain itu krisis ekonomi juga telah berkontribusi aktif atas banyaknya penutupan stasiun radio di Kabul, karena dana negara yang telah dibekukan oleh organisasi internasional, untuk mengamankan aset negara dari Taliban.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya