Dua kandidat dalam pilpres siprus 2023, Nikos Christodoulides, 49 tahun, dan Andreas Mavroyiannis, 66 tahun/Net
Penduduk Siprus berduyun-duyun menuju tempat pemilihan suara pada Minggu (12/2). Ini adalah putaran kedua pemilihan presiden di mana dua kandidat berharap dapat merebut kursi nomor satu di negara kecil itu.
Sekitar 561.000 warga Siprus Yunani yang memiliki hak pilih pergi ke kotak suara yang dibuka pada pagi pukul tujuh hingga sore pukul empat waktu setempat. Mereka menaruh harapan pada salah satu dari dua kandidat yang akan menggantikan Presiden Nicos Anastasiades.
Dua kandidat itu adalah Nikos Christodoulides, 49 tahun, mantan menteri luar negeri Siprus, dan Andreas Mavroyiannis, 66 tahun, mantan diplomat tinggi. Keduanya lolos pada putaran pertama akhir pekan lalu.
Keduanya berusaha membuktikan mandat mereka untuk memerintah secara independen dari pihak-pihak yang mendukung mereka.
Penduduk Siprus tengah berjuang di tengah biaya hidup yang semakin meninggi. Mereka berharap mendapatkan pemimpin yang bisa menghapus kekhawatiran mereka tentang perekonomian, sementara persoalan migrasi masih carut marut dan negara itu terpecah antara selatan yang berbahasa Yunani dengan utara yang memisahkan diri yang diduduki Turki.
Banyak warga yang merasa tidak puas dengan dua kandidat. Mereka terpaksa memilih 'yang paling sedikit keburukannya' menurut Andreas Theophanus dari Pusat Urusan Eropa dan Internasional Siprus, seperti dikutip dari
France24.
Seorang kandidat membutuhkan 50 persen plus satu suara untuk dapat meraih kursi presiden, menggantikan Anastasiades.
Analis Fiona Mullen dari konsultan Nicosia Sapienta Economics mengatakan dia, pemilihan kali ini akan berjalan cukup seru karena persaingan begitu ketat.