Anies Baswedan saat bersama tim kecil wakil dari Partai Nasdem, PKS dan Demokrat/RMOL
Tanda tanya besar masih menyelimuti publik tentang siapa yang akan dijadikan calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung oleh Koalisi Perubahan. PKS pun membuka kemungkinan nama lain yang belakangan mencuat di masyarakat.
Ketua Departemen Politik DPP PKS, Nabil Ahmad Fauzi mengatakan, Koalisi Perubahan yang diisi oleh Nasdem,Demokrat dan PKS punya sikap terbuka untuk parpool maupun tokoh lain untuk bergabung.
“Masih sangat mungkin (mengambil sosok cawapres dari luar anggota atau kader parpol angota Koalisi Perubahan),â€ujar Nabil kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (12/2).
Nabil menjelaskan, Koalisi Perubahan memiliki beberapa variabel penting dalam menentukan sosok cawapres yang akan diusungnya, meski secara retorik Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh telah menyampaikan bahwa hal tersebut diserahkan kepada Anies Baswedan selaku calon presiden (capres) yang telah disepakati untuk diusung di Pilpres 2024.
“Variabel cawapres juga tidak tunggal. Harus melihat juga kira-kira suasana kebatinan publik, dan dari (kubu) sebelahnya seperti apa. Itu variabel yang semuanya juga harus kita hitung,†tuturnya.
Maka dari itu, Nabil menegaskan satu poin penting yang menjadi prinsip Koalisi Perubahan. Yaitu, paling tidak paket yang mereka inginkan khususnya PKS, terdapat pada dua hal.
“Yaitu
capacity to win dan
capacity to government. Ibaratnya, kita mencalonkan Mas Anies sebagai presiden bukan gagah-gagahan punya capres, tapi pengen menang.Nah, karena untuk menang itu setiap langkah harus kita hitung dengan baik,†katanya.
“Kedua, kita menangnya sama-sama, bukan hanya Mas Anies doang, tapi partai ini ingin meraih hasil yang maksimal. Sehingga nanti dalam konteks
capacity to government. nanti itu juga punya dukungan yang kuat,†demikian Nabil menambahkan.