Berita

Ilustrasi/Net

Publika

Inilah Pedofil-Hiperseks Wanita dari Jambi

KAMIS, 09 FEBRUARI 2023 | 15:54 WIB | OLEH: DJONO W OESMAN

IBU muda di Jambi, Y (25) suka mengancam mencincang anak, jika suami, AF (29), tidak melayani seks. Dia kini ditahan di Polda Jambi sebagai tersangka pedofil terhadap 17 anak. Dia luar biasa 'ganas'.

Dirreskrimum Polda Jambi, Kombes Andri Ananta Yudhistira kepada pers, Senin (5/2) mengatakan:

"Dari keterangan suami Y, inisial AF pada Kamis (2/2) malam, istrinya suka menyayat tangan sendiri menggunakan silet. Tentu berdarah-darah."

Dilanjut: "Apabila suami tidak bisa melayani (hubungan seks) tersangka Y, maka Y akan mencincang anak. Anak mereka cuma satu, masih usia 10 bulan."

Dengan kebiasaan Y menyayat pergelangan tangan sendiri, maka AF ngeri atas ancaman istrinya mencincang anak. Sehingga AF terpaksa melayani istri setiap hari berkali-kali. Sampai ia gempor. Sehingga ia terpaksa cerita ke polisi, hal yang umumnya dianggap tabu itu.

Tapi persoalan hukum bukan di situ. Y dilaporkan oleh sebelas orang tua yang anak-anak mereka (laki semua) dilecehkan seksual oleh Y. Laporan masuk ke Polda Jambi, Jumat (3/2).

Esoknya, ada enam ortu lagi yang melapor bahwa anak-anak mereka (laki dan perempuan) dilecehkan Y. Total korban 17 anak.

Keluarga muda AF dan Y serta bayi mereka usia 10 bulan, tinggal di Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi. AF bekerja, Y ibu rumah tangga.

Sejak sekitar tiga bulan lalu Y membuka persewaan PS (Play Station) di rumah tersebut. Penyewanya anak-anak main game di situ. Anak-anak itulah para korban Y.

Kombes Andri berdasarkan laporan para ortu, yang menerima laporan dari anak-anak mereka, Y biasa memanggil anak laki, masuk ke kamar. Kemudian Y telanjang. Kemudian Y memerintahkan anak itu memainkan payudara dan kelamin Y.

Polisi sudah memeriksa anak-anak yang jadi korban. Kombes Andri: "Setelah kami tanya kepada anak-anak itu, mereka mengaku, setiap mereka hendak pulang diharuskan pegang dulu susu (payudara) pelaku."

Kadang, anak laki itu yang dilecehkan dengan ditelanjangi, disentuh alat kelamin mereka. Anak tak berkutik, karena saat kejadian begitu, pintu rumah dikunci Y, sehingga anak-anak terjebak.

Untuk anak perempuan (juga laki) Y membuat lubang pada dinding kamarnya. Dari lubang itulah anak-anak disuruh mengintip saat Y berhubungan intim dengan suami.

Sebaliknya, sang suami mengaku ke polisi, tidak tahu kalau aktivitas itu diintip anak-anak atas perintah Y. Sebab, lubang intip sengaja dibikin Y bisa dibuka tutup dari luar kamar.

Setelah Y ditangkap polisi dan ditetapkan sebagai tersangka pelecehan anak, Y balik melapor, bahwa dia selama ini diperkosa anak-anak. Dia menyebut delapan nama anak usia 9 sampai 15 yang dikatakan memperkosa Y.

Kini polisi masih mengusut kasus yang menghebohkan warga Jambi ini. Polisi akan membawa Y ke Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jambi. Polisi menduga, Y mengalami kelainan jiwa alias gila.

Pakar seks, dr Boyke Dian Nugraha kepada pers, Selasa (7/2) menjelaskan fenomena itu, begini:

"Pedofil tidak hanya diidap pria. Wanita juga ada yang pedofil. Ciri pedofil menyukai hubungan seks dengan anak-anak. Penyebab bisa faktor biologis (hormon dan gen), saat proses kehamilan dan persalinan. Bisa juga karena pola asuh saat pelaku masih anak-anak, dulu. Juga ada faktor lingkungan pergaulan."

Penyebab di problem kehamilan dan persalinan, kata Boyke, mungkin karena saat itu pelaku stres akibat persalinan yang sulit. Harus vakum. Atau problem persalinan lainnya.

Tapi, penyebab terbesar adalah kondisi ketika pelaku masih anak-anak. Atau, kejadian traumatis ketika pelaku masih anak-anak. Misalnya, pelaku pernah jadi korban KDRT. Diabaikan ortu. Atau, korban pelecehan seks.

Boyke: "Waktu kecil wanita itu (pelaku) mungkin sering dilecehkan. Dibanding-bandingkan. Mengalami KDRT atau kehidupan orang tidak harmonis dan lain-lain."

Soal tanda-tanda wanita pedofil, kata Boyke, tidak ada. Atau tidak tampak pada keseharian. Dia bisa ramah sebagaimana umumnya wanita.

Dari pengakuan sang suami, Y diduga juga mengidap hiperseksualitas. Salah satu jenis kelainan seks.

Dikutip dari Mayo Clinic, hiperseksualitas disebut perilaku seksual kompulsif.

Adalah hasrat seks yang berlebihan. Batasan berlebihan, maksimal hubungan seks sehari sekali. Lebih dari itu bisa disebut hiperseks. Sulit dikendalikan oleh pengidap. Jika dikendalikan, pengidap merasa tertekan.

Maka, pelariannya pengidap sering masturbasi, meskipun sudah berhubungan seks rutin. Pengguna film porno. Juga bisa lari memanfaatkan anak-anak, jika pengidap mengalami kombinasi hiperseks dan pedofil.

Dunia kedokteran belum menemukan penyebab pasti. Diduga, bahan kimia tertentu di otak (neurotransmiter) tidak seimbang. Bahan kimia seperti serotonin, dopamin, dan norepinefrin yang mengatur suasana kalbu, tidak seimbang.

Penyebab bisa dua hal: 1) Klinis. Menyangkut kelainan organ atau penyakit, sehingga bahan kimia di otak tidak seimbang. 2) Psikologis. Menyangkut pola asuh pelaku di masa kecil. Atau trauma di masa kecil. Bisa akibat pelecehan atau korban KDRT.

Dari dua penjelasan pakar itu, sama-sama menyebut masa kecil pelaku. Penyebab ditarik dari garis sejarah pelaku saat dia masih kanak-kanak. Bekas korban KDRT atau pelecehan seks. Sesuatu yang traumatis.

Nah, tindakan pelaku sekarang melecehkan anak-anak, tentu menghasilan trauma pada korban. Sehingga, para korban itu berpotensi jadi pelaku kelainan seks pula, kelak setelah mereka dewasa. Siklus yang mbulet membelit.

Jadinya, pelaku kelainan seks ini bakal semakin banyak di masa depan.

Penulis adalah Wartawan Senior

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya