Berita

Direktur Riset Indonesia Presidential Studies (IPS) Arman Salam/RMOL

Politik

Arman Salam: PKB Masuk 5 Besar jika Mampu Merajut Elite Gusdurian

KAMIS, 09 FEBRUARI 2023 | 05:29 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Di tengah kehadiran Ketua Umum Partai di acara resepsi 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Sidoarjo Selasa kemarin (7/2), tidak terlihat Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar.

Beberapa ketua Umum Partai yang hadir dari Gerindra, Prabowo Subianto, Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, PPP dan beberapa wakil partai lainnya.

Merespons fakta politik itu, Direktur Riset Indonesia Presidential Studies (IPS) Arman Salam mengibaratkan dengan sebutan ambyar. Kata yang pas bagi Arman, jika PKB tidak didukung kaum nahdliyin.

"Laksana sayur kurang garam hambar. Kelompok atau masyarakat yang fanatik dari kalangan nahdliyin terhadap PKB tidak bisa dianggap enteng atau kacangan sumbangsihnya," demikian kata Arman kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (8/2).

Menurut Arman, kontribusi nahdliyin dalam mendulang suara sangat signifikan. Ia menyarankan agar elite PKB harus memperhatikan dan mengakomodir kepentingan NU.

"Jika tidak ingin wassalam saat pileg nanti karena tidak lolos parlimentary threshold," jelas Arman.

Meski demikian, Arman melihat fanatisme kaum nahdliyin tidak dipengaruhi oleh faktor pencapresan. Dalam setiap perhelatan Pilpres, hal itu biasa terjadi. Apalagi, dalam pertarungan pilpres maupun pilkada yang terjadi lebih mengedepankan figur ketimbang partai.

Untuk lebih mendongkrak elektoralnya, Arman menyarankan PKB mampu membangun hubungan baik dengan elite NU dan juga elite Gusdurian. Dengan cara itu bukan tidak mungkin PKB akan masuk jajaran 5 besar partai di Indonesia.

"Merajut asa kembali secara lebih intens kepada elit Gusdurian, jika itu dilakukan maka PKB akan aman dan masuk pada lima besar partai pemenang pemilu," pungkasnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya