Berita

Ilustrasi/Net

Politik

3 Tantangan Besar NU saat Memasuki Abad Kedua

RABU, 08 FEBRUARI 2023 | 12:36 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Sudah banyak capaian yang luar biasa dari Nahdlatul Ulama selama satu abad ini. NU telah memberi kontribusi besar bagi bangsa Indonesia, sejak meraih dan mempertahankan kemerdekaan.

"Capaian itu ada di akidah, akhlak, kemudian hal lain yang terkait dengan kemasyarakatan," ucap politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Barat, Sidkon Djampi, dikutip Kantor Berita RMOLJabar, Rabu (8/2).

Menurut anggota DPRD Jawa Barat ini, ada tiga hal yang harus dilakukan NU saat memasuki abad kedua. Yaitu pendidikan, kesehatan, sampai ekonomi.

Di sektor pendidikan, NU harus melakukan penguatan di pesantren dan pendidikan formal. Pesantren, kata Sidkon, selama ini sudah tumbuh dan berkembang luar biasa dan sudah ada regulasi secara nasional yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

"Lahirnya UU pesantren, terutama di Jabar Perda Pesantren memberikan semangat untuk membuat regulasi sampai ke daerah," tuturnya.

Untuk pendidikan formal, lanjutnya, NU masih harus meningkatkan semangat untuk pengelolaan pendidikan yang sekarang ini terus berkembang.

"Pesantren fokus untuk melahirkan ulama besar di abad kedua. Sedangkan pendidikan formal untuk melahirkan generasi di bidang keilmuan, akademisi yang mumpuni. Ini yang kita harapkan akan melahirkan ulama bahkan pemimpin nasional yang negarawan muncul dari santri. Saya yakin akan bisa dicapai di abad kedua," ujarnya.

Di sektor kesehatan, keberadaan rumah sakit NU yang masih perlu ditingkatkan untuk menjawab bahkan memberikan pelayanan kesehatan murah bagi masyarakat pada umumnya.

"Harus kita akui sebagai auto kritik bahwa NU kalah dari yang lain terkait rumah sakit. Untuk itu kita harus menginisiasi berdirinya rumah sakit NU untuk kemaslahatan Nahdliyin," paparnya.

Terakhir, di sektor ekonomi, NU harus menjawab dengan berbagai terobosan untuk penguatan ekonomi masyarakat dengan program berbasis kemasyarakatan.

"Kita harus memberikan penguatan ekonomi karena masyarakat NU relatif berada di kelas menengah ke bawah atau middle low. Ini harus dijawab NU ke depan," pungkasnya. 

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

HUT Ke-17 Partai Gerindra, Hergun: Momentum Refleksi dan Meneguhkan Semangat Berjuang Tiada Akhir

Senin, 03 Februari 2025 | 11:35

Rupiah hingga Mata Uang Asing Kompak ke Zona Merah, Trump Effect?

Senin, 03 Februari 2025 | 11:16

Kuba Kecam Langkah AS Perketat Blokade Ekonomi

Senin, 03 Februari 2025 | 11:07

Patwal Pejabat Bikin Gerah, Publik Desak Regulasi Diubah

Senin, 03 Februari 2025 | 10:58

Kebijakan Bahlil Larang Pengecer Jual Gas Melon Susahkan Konsumen dan Matikan UKM

Senin, 03 Februari 2025 | 10:44

Tentang Virus HMPV, Apa yang Disembunyikan Tiongkok dari WHO

Senin, 03 Februari 2025 | 10:42

Putus Rantai Penyebaran PMK, Seluruh Pasar Hewan di Rembang Ditutup Sementara

Senin, 03 Februari 2025 | 10:33

Harga Emas Antam Merosot, Satu Gram Jadi Segini

Senin, 03 Februari 2025 | 09:58

Santorini Yunani Diguncang 200 Gempa, Penduduk Diminta Jauhi Perairan

Senin, 03 Februari 2025 | 09:41

Kapolrestabes Semarang Bakal Proses Hukum Seorang Warga dan Dua Anggota Bila Terbukti Memeras

Senin, 03 Februari 2025 | 09:39

Selengkapnya