Berita

Direktur Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid/Net

Politik

Kecam Serangan KKB, Amnesty Internasional Indonesia Desak Warga yang Disandera Segera Dibebaskan

RABU, 08 FEBRUARI 2023 | 11:33 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap warga sipil yang kembali terjadi di Papua mendapat kecaman banyak pihak. Salah satunya dari Amnesty Internasional Indonesia yang juga mendesak agar warga yang disandera segera dibebaskan.

"Kami mengecam keras serangan terhadap warga dan objek sipil di Papua. Kami mendesak agar pilot dan sejumlah orang lainnya yang disandera segera dibebaskan dalam keadaan selamat," ujar Direktur Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (8/2).

Kecaman Usman tersebut menanggapi kejadian pembakaran pesawat Susi Air dan penyanderaan pilot berkebangsaan Selandia Baru serta 15 pekerja proyek Puskesmas di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua.

“Kami juga meminta para pihak yang berkonflik untuk segera menghormati hukum hak asasi manusia dan hukum kemanusiaan internasional," imbuhnya.

Insiden pembakaran pesawat dan penyanderaan ini, menurut Usman, menjadi bukti terus berulangnya kekerasan di wilayah Papua. Di mana warga sipil yang banyak menjadi korban.

Amnesty Internasional Indonesia pun menyerukan adanya peninjauan ulang atas pendekatan keamanan yang selama ini dipilih oleh negara.

"Negara terikat kewajiban internasional hak asasi manusia untuk menjamin keselamatan setiap orang, termasuk warga negara asing, dari segala bentuk kekerasan," tegasnya.

Jika terjadi kekerasan, maka negara wajib untuk mengusut dan memastikan tegaknya keadilan dan akuntabilitas.

“Ketiadaan penghukuman atas kekerasan atau impunitas semacam ini dan berlangsungnya pendekatan keamanan secara terus-menerus hanya akan memperparah kekerasan di sana. Kami mendesak semua pihak untuk menahan diri dan menghormati hak asasi manusia," terangnya.

Kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua, kembali berulah dengan membakar pesawat milik Susi Air bernomor SI 9368 saat berada di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Selasa (7/2).

Pesawat yang dipiloti Capten Philips M berkebangsaan Selandia Baru membawa 5 penumpang, termasuk seorang bayi.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya