Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Miftachul Akhyar/Net
Semua warga Nahdlatul Ulama (NU) yang hadir pada Puncak Resepsi 1 Abad NU di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, agar siap untuk memasuki abad kedua NU dengan mental yang kuat.
Pesan tersebut disampaikan Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Miftachul Akhyar saat menyampaikan sambutan pada Puncak Resepsi 1 Abad NU di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/23).
"Kita harus punya hati dan otak dobel ibarat mobil punya dua gardan yang siap menggerakkan seluruh anggotanya, elemen-elemennya, dan untuk mendapatkan energi kekuatan di dalam memasuki abad kedua ini," ujar Kiai Miftach, sapaan karibnya.
Menurutnya, memasuki abad kedua NU, Nahdliyin perlu menata mental yang lebih kuat lagi dan tidak mudah terbawa arus pihak luar "prinsip yang harus ditanamkan kuat di dalam diri Nahdliyin
Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya ini menegaskan bahwa hal itu adalah cita-cita para ulama NU dan pendiri atau muassis NU didasarkan pada Hadis Nabi Muhammad SAW.
"Janganlah kalian menjadi Imma’ah; kalian berkata: jika orang-orang baik, kami pun ikut baik. Dan jika mereka zalim kami pun ikut zalim. Tetapi siapkan diri kalian (untuk menerima kebenaran dan kebaikan). Jika orang-orang baik, kalian harus baik; dan jika mereka rusak, kalian jangan menjadi orang zalim.†(HR. Tirmidzi).
Hadis itu, menurut Kiai Miftach, harus diperhatikan warga NU saat ini agar NU di abad kedua makin maju dan menjadi organisasi yang lebih solid.
"Saudaraku, tentu saya yakin para muassis NU hadir di tengah kita, menyaksikan kesanggupan kita untuk menyongsong abad kedua ini. Untuk lebih baik menjadi organisasi yang sistemik, organisasi yang munadzdzam, organisasi yang satu komando," pungkasnya.