Orang-orang mencari reruntuhan bangunan yang runtuh di Idlib, Suriah, pada 6 Februari/Net
Kekacauan yang ditimbulkan bencana gempa dimanfaatkan oleh para tahanan di Suriah. Sedikitnya 20 tahanan yang diduga tergabung dalam organisasi teroris Negara Islam (ISIS) telah melarikan diri dari penjara di barat laut Suriah saat gempa terjadi.
Penjara polisi militer di kota Rajo dekat perbatasan Turki menampung sekitar 2.000 narapidana, dengan sekitar 1.300 di antaranya diduga pejuang ISIS.
"Sekitar 20 tahanan telah melarikan diri, diduga pejuang ISIS," kata seorang sumber, seperti dikutip dari
AFP. Selasa (7/2).
Sumber itu mengatakan, gempa gempa berkekuatan 7,8 yang diikuti oleh puluhan gempa susulan di wilayah tersebut menyebabkan kerusakan pada penjara, dengan dinding dan pintu retak, dan sebagian gedung penjara porak poranda.
Saat itulah, para tahanan mulai ricuh. Mereka membuat keributan yang dipicu oleh rasa takut kalau-kalau gempa akan mengubur mereka. Mereka berteriak meminta petugas membuka pintu penjara dan membuarkan mereka menyelamatkan diri. Sebagian berhasil abur melalui celah dari dinding dan pintu yang retak.
Gempa berkekuatan 7,7 skala Richter melanda provinsi Kahramanmaras di tenggara Turki pada Senin malam. Getaran, diikuti oleh hampir 150 gempa susulan, dirasakan di sepuluh provinsi serta di negara-negara tetangga, termasuk Suriah, di mana kerusakan besar dan korban jiwa juga tercatat.
Di Suriah sendiri korban tewas akibat gempa terus bertambah hingga mencapai 1.559 pada Selasa siang (7/2), sementara korban luka berjumlah 3.648 orang.