Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov saat melakukan konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Irak Fuad Hussein di Baghdad, Senin 6 Februari 2023/Net
Membahas sejumlah hal terkait perang Ukraina menjadi tujuan utama Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov selama kunjungannya ke Irak.
Bertemu Menteri Luar Negeri Irak Fuad Hussein pada Senin (6/2), Lavrov melakukan pembicaraan tentang energi dan ketahanan pangan sehubungan dengan perang di Ukraina, serta membahas cara menangani pembayaran ke Rusia mengingat sanksi global yang dikenakan pada Moskow sejak menginvasi Ukraina Februari.
Dalam konferensi pers usai bertemu Lavrov, Hussein memuji hubungan antara Baghdad dan Mosko yang sudah berlangsung lama dan bersejarah.
“Kami memiliki ikatan dan kerja sama di bidang militer, keamanan, ekonomi, dan perdagangan,†kata Hussein, seperti dikutip dari
The National, Senin (6/2).
Ia mengungkapkan, ada peran vital bagi perusahaan minyak Rusia dalam berinvestasi dan bekerja di sektor minyak dan gas.
“Perusahaan-perusahaan ini memiliki iuran dan kami mendiskusikan bagaimana menangani mereka. Tujuannya adalah untuk melindungi bank Irak dan bank sentral dari sanksi," papar Hussein.
Ia akan membahas masalah pembayaran tersebut dengan pejabat AS selama kunjungan ke Washington pada Rabu mendatang.
“Ada sanksi yang tidak boleh dijatuhkan di pihak Irak karena kerja sama dengan perusahaan Rusia terus berlanjut dan ada perusahaan Rusia yang aktif di Irak,†katanya.
Lavrov, yang juga dijadwalkan bertemu Perdana Menteri Mohammed Shia Al Sudani, Presiden Abdul Latif Rashid dan Ketua Parlemen Mohammed Al Halbousi, mengatakan perusahaan Rusia memiliki investasi besar di Irak yang telah mencapai 13 miliar dolar AS dan mereka berurusan dengan perusahaan Irak.
“Dalam situasi saat ini dan pembatasan yang diberlakukan oleh Amerika Serikat, kita perlu melindungi diri dari implikasi negatif,†katanya melalui seorang penerjemah.
Mengenai perang di Ukraina, Hussein mengatakan posisi negaranya tetap jelas, yaitu menyerukan perdamaian dan mengakhiri krisis melalui dialog, yang disambut Lavrov dengan tanggapannya bahwa Rusia menghormati posisi Irak tersebut.
Lavrov mendarat di Baghdad pada Minggu malam. Ia memimpin delegasi besar yang mencakup perusahaan minyak dan gas serta investor.