Berita

Direktur Riset Indonesia Presidential Studies, Arman Salam /Net

Politik

PKB akan Sowan Golkar, untuk kepentingan Cawapres?

SELASA, 07 FEBRUARI 2023 | 05:37 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Konstitusi mengatakan setiap calon yang maju menjadi kontestan dalam pilpres harus diusung oleh partai atau koalisi partai dengan ketentuan diatur  yakni harus memenuhi dukungan 20 persen atau 25 persen kursi parlemen.

Direktur Riset Indonesia Presidential Studies, Arman Salam mengatakan aturan ambang batas itu yang membuat calon terombang ambing,  harus tunduk pada langgam partai terlebih bagi calon yang tidak memiliki remot kontrol partai.

Kata Arman, Anies adalah capres potensial dilihat dari hasil survei berberbagai lembaga survei kredibel.  Namun kini nasibnya masih belum jelas.

“Koalisi perubahan yang digadang akan mengusungnya masih sibuk kasak kusuk lobi yang tentunya tidak terlepas dari kepentingan masing masing,” jelas Arman kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (6/2).

Bagi Arman, selagi kepentingan belum terakomodir maksimal maka manuver terus berjalan, koalisi saat ini hakekatnya hanya bergaining saja sebagai warna penanda.

“Belum ada koalisi yang paten.  Kecuali koalisi PDIP yang memang PDIP saja sendiri sudah mampu mengusung capres cawapres,” tandas Cak Imin.

Analisa Arman, manuver PKB yang diagendakan ke Golkar banyak mengandung makna bisa karena belum ada kepastian politik untuk wakil mendampingi Prabowo .
Atas dasar itulah, PKB mencoba mencari pelabuhan lain, atau bisa juga dalam rangka merayu Golkar untuk bergabung dengan Gerindera PKB.

*Yang jelas langkah apapun yang dilakukan partai semua bermuara pada kepentingan politik,” pungkasnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya