Berita

KH Afifuddin Muhajir saat menyampaikan materi dalam acara Muktamar Internasional Fikih Peradaban I yang digelar di Hotel Shangrila, Surabaya, Senin (6/2)/Net

Politik

Wakil Rais Aam PBNU: Peperangan Bukan Ajaran Islam

SELASA, 07 FEBRUARI 2023 | 04:44 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Perdamaian adalah fondasi yang menjadi dasar kehidupan manusia. Semua aktivitas, baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi tidak akan berjalan di sebuah wilayah yang sedang dilanda konflik.
 
“Perdamaian menjadi tuntutan akal sehat dan tuntunan dari ajaran Islam,” ucap ahli fiqih Wakil Rais Aam PBNU, KH Afifuddin Muhajir saat menyampaikan materi dalam acara Muktamar Internasional Fikih Peradaban I yang digelar di Hotel Shangrila, Surabaya, Senin (6/2).
 
Kiai Afif menjelaskan bahwa dalil dari pernyataannya itu berasal dari ayat Al Quran tepatnya pada Surat al-Baqarah ayat 126: (Ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Makkah) ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan (hasil tanaman, tumbuhan yang bisa dimakan) kepada penduduknya, yaitu orang yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari Akhir.
 

 
“Doa Nabi Ibrahim yang menginginkan negeri menjadi aman adalah termasuk doa yang lengkap dan komprehensif,” ujarnya.
 
Menurut Imam Ibnu Asyur, kata Kiai Afif, dikatakan komprehensif karena keamanan mencakup semua aspek kehidupan, seperti kesejahteraan, pendidikan, sosial, dan sebagainya.

Sebaliknya, tanpa keamanan, semua aspek tersebut akan sirna karena tergerus oleh peperangan atau kekerasan.
 
“Umat Islam adalah aktor keamanan atau perdamaian, namun dalam praktiknya tidak bisa berjalan sendirian harus beriringan dengan pihak lain,” tambahnya.
 
Kiai Afif juga menegaskan bahwa peperangan bukan ajaran Islam. Memang, ada sebagian pihak yang tidak sependapat dengan pernyataan tersebut lantaran sejarah menyebutkan banyak peperangan yang dialami oleh umat Islam.
 
“Islam itu agama damai. Peperangan dalam Islam adalah untuk bertahan, bukan menyerang,” jelasnya.
 
Dalam kesempatan tersebut Kiai Afif sedikit mengupas sejarah Kota Madinah yang menjadi negeri aman dan stabil. Adanya perang yang melibatkan masyarakat karena pihak lain yang ingin merusak stabilitas di negeri itu.
 
“Perang Badar terjadi karena adanya serangan dari golongan kafir,” imbuhnya.
 
Dalam pidatonya itu, Kiai Afif mengutip pandangan Syekh Ramadhan Al-Buthi yang menyebutkan bahwa ada tiga syarat dalam melakukan jihad, yaitu memiliki wilayah, komunitas, dan ketertiban.

Jihad bisa dilakukan apabila salah satu dari ketiga unsur tersebut sudah diganggu oleh pihak lain.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya