Berita

Ilustrasi 1 abad Nahdlatul Ulama/Net

Dahlan Iskan

Abad Fikih

SABTU, 04 FEBRUARI 2023 | 05:47 WIB | OLEH: DAHLAN ISKAN

DI PUKUL 00.00 itulah rangkaian acara satu abad Nahdlatul Ulama dimulai. Di stadion sepak bola. Tanggal 6 Februari 2023.
Acara pertama itu adalah pembacaan Quran. Oleh para kiai terpilih di NU. Disusul dengan acara istighotsah kubro. Sampai pukul 03.00. Lalu disambung dengan acara ketiga: qiyamul-lail. Salat malam. Sampai menjelang datangnya waktu salat subuh. Lapangan rumput stadion itu akan dilapisi karpet. Menjadi lantai masjid yang sangat luas.

Setelah salat subuh, acara yang Anda tunggu pun tiba: bersalawat masal, dengan pimpinan yang anda sudah kenal: Habib Syech dari Solo. Sekaligus Anda bisa melepas kerinduan akut pada Habib. Sebelum Covid-19 nyaris setiap malam Habib Syech keliling Indonesia melakukan konser salawat. Ngangeni.


Sekali ketemu, Syechermania �"fans Habib  Syech�" bisa berpuas-puas di perayaan satu abad NU ini. Ada waktu sampai pukul 07.00. Yakni ketika puncak acara dimulai: dihadiri Presiden Jokowi.

Yang tampil pertama di puncak acara nanti adalah Erick Thohir, Menteri BUMN selaku ketua panitia. Lalu sambutan selamat datang dari Rais Aam PB NU. Lalu pidato Presiden Jokowi.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Staquf, tampil setelah presiden. Yakni untuk menyampaikan hasil Muktamar Fikih Peradaban.
Rupanya itulah ''gong'' satu abad NU: bicara soal peradaban umat manusia di jagat raya.

Peringatan satu abad tentu tidak terasa bobotnya kalau hanya bicara persoalan-persoalan praktis. Maka ketum PBNU memanfaatkan peristiwa satu abad ini dengan monumen yang tinggi: bicara peradaban manusia.

Muktamarnya sendiri akan berlangsung Senin lusa. "Ini sebagai kelanjutan dari R-20," ujar Kiai Staquf di depan media pekan ini. R-20 adalah forum ulama dari berbagai agama yang menyertai KTT G-20 di Bali tahun lalu.

Yang menarik, di muktamar peradaban ini disisipkan satu kata ''fikih'': Fikih Peradaban.
Fikih adalah pedoman untuk menjalankan peribadatan dalam Islam. Ada fikih salat. Fikih zakat. Fikih bersetubuh. Apa pun yang terkait dengan hidup manusia sehari-hari ada fikihnya.

Tapi istilah ''fikih peradaban'' baru dimunculkan sekarang ini. Tentu setiap orang akan menebak-nebak: seperti apa bunyi fikih peradaban itu nanti. Kita baca isinya. Lalu kita akan hidup mengikuti fikih itu.

Kiai Staquf belum banyak membocorkan kisi-kisi isi fikih peradaban itu. Mungkin masih harus dibahas dulu dalam muktamar fikih peradaban Senin depan.
Salah satu kisi yang diperlihatkan, misalnya, bagaimana umat Islam memandang penganut agama lain. Katakanlah terhadap Kristen.

Selama ini ada sikap anti, benci, bahkan bermusuhan. Apakah memelihara sikap seperti itu akan menghasilkan peradaban manusia yang tinggi.

Setelah NU satu abad memperjuangkan ahli sunnah wal jamaah, maka pekerjaan besar abad berikutnya ini adalah membangun peradaban. Bukan main. Pekerjaan yang amat besar. Mendasar. Juga sensitif.

Tentu di puncak acara satu abad nanti baru akan dicanangkan bidang garap itu. Jangan harap minggu depan sudah akan terbit fikih peradaban yang bisa dibaca.
Merumuskan jenis fikih itu saja akan memakan waktu bertahun-tahun. Bahkan puluhan tahun. Apalagi Kiai Staquf bukanlah tipe ulama yang radikal.

Kiai Staquf juga belum dikenal sebagai ulama langitan �"sekelas KH Bisri Syansuri atau pun KH Wahab Chasbullah. Ia juga belum dikenal sebagai pemikir yang pernah melahirkan teori-teori pemikiran dalam Islam. Semuanya masih seperti ia simpan di otaknya.

Mungkin kini saatnya Kiai Staquf muncul sebagai pembaharu pemikiran Islam yang baru. Seorang pembaharu cenderung akan terlibat dalam kontroversi besar. Apalagi ini menyangkut peradaban. Jabatannya sebagai ketua umum PBNU memberikan jaminan bahwa akan banyak yang mendengarkan dan mengikutinya.

Kiai Staquf mungkin sudah begitu banyak terlibat di seminar internasional. Di forum seperti itu keluhan terhadap banyaknya doktrin intoleransi dalam ajaran Islam banyak sekali. Sampai pun mereka punya daftar ajaran Islam yang mana yang dimaksudkan itu.

Tentu perdebatan fikih peradaban ini hanya akan melibatkan para ulama, ilmuwan, dan elite di dalam NU. Terlalu berat. Lebih baik ikut  datang yang jam 05.00. Yakni untuk bersama Habib Syech mengalunkan salawat bernada.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Hunian di Bali, BTN Tawarkan Skema Khusus

Sabtu, 27 April 2024 | 01:36

Sikap Ksatria Prabowo Perlu Ditiru Para Elite Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 01:11

Gus Fawait Resmi Didukung Gerindra Maju Bacabup Jember

Sabtu, 27 April 2024 | 00:59

Rekonsiliasi Prabowo-Megawati Bisa Dinginkan Suhu Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 00:31

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Korupsi PT Timah, 3 Orang Langsung Ditahan

Jumat, 26 April 2024 | 23:55

Menlu RI Luncurkan Buku "Menghadirkan Negara Hingga Ujung Dunia" di HWPA Award 2023

Jumat, 26 April 2024 | 23:37

Indonesia Tim Pertama yang Jebol Gawang Korsel, Pimpinan Komisi X: Prestasi yang Patut Diapresiasi

Jumat, 26 April 2024 | 23:33

Konfrontasi Barat Semakin Masif, Rusia Ajak Sekutu Asia Sering-sering Latihan Militer

Jumat, 26 April 2024 | 23:21

Menlu RI: Jumlah Kasus WNI di Luar Negeri Melonjak 50 Persen Jadi 53.598

Jumat, 26 April 2024 | 23:06

Ubedilah: 26 Tahun Reformasi, Demokrasi Memburuk

Jumat, 26 April 2024 | 23:01

Selengkapnya