Berita

Presiden Serbia Aleksandar Vucic saat sesi khusus parlemen, Kamis 2 Februari 2023/Net

Dunia

Vucic: Serbia Mampu Bersikap Obyektif terhadap Konflik di Ukraina

JUMAT, 03 FEBRUARI 2023 | 07:43 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Serbia bukan bagian dari negara-negara yang ikut melabeli pihak-pihak yang berkonflik dalam perang di Ukraina. Sejauh ini, negara itu tetap pada komitmennya untuk bersikap netral walaupun tidak memungkiri bahwa invasi Rusia adalah langkah yang tidak tepat.

Dalam pidatonya di sesi khusus perlemen, Kamis (2/1), Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan, Beograd mampu menilai perkembangan di Ukraina dengan cara yang paling objektif.

"Kami adalah salah satu dari sedikit negara yang membuat keputusan secara mandiri, negara yang tidak dibatasi oleh beberapa hambatan. Saya bangga dengan Serbia yang demikian," kata Vucic, seperti dikutip dari TASS.


Ia menambahkan, di negaranya orang-orang dapat dengan bebas mencari tahu apa yang dipikirkan oleh kedua pihak yang berperang.

Sementara di negara lain, 'ada sensor total di mana-mana', katanya, yang maksudnya adalah mereka seperti seorang bocah yang tidak dapat bersikap netral, tetap diam, bersembunyi di bawah batu.
"Hari ini, kita menyaksikan semacam Perang Dunia III, yang akan tumbuh dalam ukuran dan skala, menjadi lebih sulit daripada sekarang dalam beberapa hari, minggu, dan bulan mendatang," ujarnya.

Pernyataan Vucic ini melengkapi pernyataan sebelumnya bahwa Serbia tidak akan memasok senkata ke pihak manapun yang sedang berkonflik. Meski saat ini Serbia mengalami banyak kemajuan dalam hal pasokan pertahanan, tetapi negaranya tidak akan menjual senjatanya ke Rusia dan Ukraina, setidaknya sampai perang mereka usai.

Barat telah menekan Serbia sejak invasi Rusia ke Ukraina. Mendesak agar Beograd ikut meluncurkan sanksi terhadap Rusia dan menyediakan pasokan senjata untuk Ukraina, hal yang tidak akan dipatuhi oleh Vucic.

Serbia memandang Rusia dan Ukraina sebagai negara persaudaraan, ia menyesali perkembangan di Eropa Timur dan siap memberikan bantuan kemanusiaan ke Kyiv.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya