Berita

Badak Namibia/Net

Dunia

Terancam Punah, Namibia Laporkan Rekor Tertinggi Perburuan Badak

SELASA, 31 JANUARI 2023 | 12:02 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Badak di Namibia terancam punah, setelah negara itu melaporkan tingkat rekor perburuan tertingginya pada 2022 lalu, yang hampir mencapai dua kali lipat lebih besar daripada tahun sebelumnya.

Menurut data resmi pemerintah yang dimuat BBC pada Selasa (31/1), sebanyak 87 badak hitam dan putih dibunuh di sepanjang tahun 2022, sementara pada 2021 lalu badak yang tewas tercatat hanya sekitar 45 badak.

Akibat dari perburuan liar itu, kini jumlah badak di Afrika menjadi turun secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir.

Sebagian besar perburuan liar itu dilakukan di Etosha, taman nasional terbesar Namibia dengan 46 badak ditemukan mati bersama kondisi yang mengenaskan di taman nasional itu.

"Kami memperhatikan dengan serius bahwa taman utama kami, Taman Nasional Etosha, adalah tempat perburuan liar," kata Juru Bicara Kementerian Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Pariwisata Romeo Muyunda.

Geng kriminal internasional dikabarkan menggunakan peralatan canggih untuk melacak dan menenangkan badak sebelum mereka memotong tanduknya, untuk memenuhi permintaan cula badak yang tinggi dari China dan Vietnam.

Di Tiongkok, cula badak telah digunakan sebagai pengobatan tradisional, meskipun sejauh ini tidak ada manfaat medis yang membuktikan efektivitas dari cula badak tersebut.

Sementara di Vietnam, tanduk-tanduk badak itu dipajang di rumah beberapa masyarkaat Vietnam yang mempercayai bahwa tanduk badak merupakan simblol kekayaan.

Saat ini, akibat dari permintaan yang tinggi tersebut, badak hitam dikabarkan badak yang paling terancam punah di Namibia, dengan lebih dari 5.000 yang tercatat masih hidup.

Atas perburuan liar itu, kini tim satwa liar di Afrika Selatan terpaksa menggergaji sebagian besar cula badak, agar mereka tetap hidup, dan tidak lagi diburu.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya