Berita

Presiden Serbia Aleksandar Vucic/Net

Dunia

Vucic: Untuk Saat Ini, Serbia Tidak akan Menjual Senjatanya ke Rusia atau Ukraina

SELASA, 31 JANUARI 2023 | 06:41 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Serbia tetap pada komitmennya untuk mendukung perdamaian dan tidak akan memasok senjata ke Ukraina.

Saat ini, industri pertahanan Serbia memiliki  banyak investasi baru dan peningkatan yang signifikan sehingga dapat menghasilkan banyak uang dan menjual senjata.  Tapi Serbia tidak akan menjual senjatanya baik ke Rusia maupun ke Ukraina.

"Kami akan menjualnya ke orang lain," kata Presiden Serbia Aleksandar Vucic, seperti dikutip dari TASS.

Selama konferensi pers bersama Presiden Ceko Milos Zeman yang sedang berkunjung ke Beograd pada Senin (30/1), Vucic menekankan lagi bahwa negaranya tidak akan mengirimkan bantuan dalam bentuk senjata ke wilayah konflik. Bantuan yang akan diberikan lebih berupa bantuan kemanusiaan.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina, Serbia mendapat tekanan yang sangat besar dari Barat untuk ikut bergabung dalam sanksi anti-Rusia. Meskipun mengecam invasi Rusia, Serbia tidak pernah berniat meluncurkan sanksi kepada sekutu dekatnya itu.

Vucic berulang kali mengatakan bahwa jika Serbia bergabung dengan kebijakan sanksi yang diarahkan terhadap Rusia, itu tidak akan membawa hasil apa pun.

Dalam sebuah wawancara pada November 2022, Vucic bahkan mengatakan bahwa Beograd akan menjatuhkan sanksi terhadap Moskow "hanya dengan pedang Damocles di atas kepalanya", yang artinya itu hanya terjadi dalam situasi di mana sesuatu yang sangat buruk dapat terjadi.

Juga demi untuk menghindari ketegangan, Vucic sementara menangguhkan latihan tentara dan polisi dengan semua mitra asing.

"Serbia menganggap Rusia dan Ukraina sebagai negara persaudaraan, saya menyesali apa yang terjadi di timur Eropa, dan siap memberikan bantuan kemanusiaan ke Kyiv," kata Vucic.

Zeman mengatakan ia bisa memahami penolakan Serbia untuk bergabung dengan sanksi Barat dan itu merupakan hak dan keuntungannya.

"Tentu saja, saya memahami posisi Serbia dan memahami kenetralannya," kata pemimpin Ceko yang sebentar lagi akan digantikan dengan Petr Pavel yang menang dalam putaran kedua Pilpres Ceko beberapa hari lalu.  

Kunjungan Zeman ke Beograd bisa disebut sebagai tur perpisahan di akhir mandat lima tahunnya.

Dengan sikap netral Serbia, negara itu bisa berperan menjadi mediator, menurut Zeman.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya