Berita

Trubus Rahardiansyah/Net

Politik

Proyek Sodetan Ciliwung Bukan Soal Politik atau Hukum, tapi Kemauan Mengeksekusi

JUMAT, 27 JANUARI 2023 | 23:15 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Proyek pembangunan Sodetan atau Terowongan Kali Ciliwung yang disebut Menteri PUPR, Hadi Muljono, mangkrak selama 6 tahun terakhir, dinilai kalangan yang konsen pada isu kebijakan publik, bukan karena persoalan politik atau hukum.

Salah satu pakar kebijakan publik yang berpandangan seperti itu ialah Trubus Rahardiansyah. Salah satu poin yang membuatnya berpikir demikian adalah karena melihat tujuan dari penyelesaian sodetan Kali Ciliwung tersebut.

"Itu (Sodetan Kali Ciliwung) kepentingan publik, harus dieksekusi. Sekarang masalah hukumnya enggak usah dibuka lagi, enggak ada urusan," ujar Trubus saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (27/1).

Terlebih, Trubus juga tidak setuju dengan pihak-pihak yang tiba memunculkan isu politik dalam persoalan Sodetan Kali Ciliwung ini, tepatnya setelah Presiden Joko Widodo mengunjungi lokasi proyek pada Selasa (24/1).

"Ini menjadi heboh karena Pak Jokowi datang. Seharusnya itu enggak perlu, tapi Pak Jokowi datang karena mungkin merasa dulu dia merasa ini (proyeknya)," tutur Trubus.

"Dan di satu sisi, Pak Jokowi juga punya kepentingan. Entah itu urusan anaknya lah yang ingin di DKI satu atau apa, kan kita enggak tahu," sambungnya.

Namun, pengamat dari Universitas Trisakti ini lebih memandang pada penyelesaian proyek pembangunan Sodetan Kali Ciliwung ini, daripada menarik-nariknya ke ranah politik atau mengungkit kasus hukum yang telah terjadi.

"Itu tugas dia (Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono) mengatasi banjir, menangani kemacean dan tata ruang," katanya.

"Dan setelah Pj (Heru Budi Hartono) itu harus dilanjutkan oleh yang terpilih (di Pilkada 2024) nanti. Itu namanya kebijakan inkremental atau kebijakan yang dari pemerintahan) terdulu yang baik harus diteruskan, jangan ditunda-tunda," demikian Trubus menambahkan. 

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya