Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan (Hergun) depan batik putih/Net
Kinerja perekonomian Indonesia pada 2022 dinilai cukup menggembirakan. Pasalnya, di tengah tantangan resesi global, ekonomi Indonesia mampu tumbuh di atas 5 persen. Capaian tersebut tidak bisa dilepaskan dari kontribusi UMKM yang terbukti handal menghadapi tantangan pandemi Covid-19.
Begitu kata anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan (Hergun) saat menghadiri acara Penyerahan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) di Pendopo Desa Wisata Hanjeli tepatnya di Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, Kamis (26/1). Kegiatan ini mengusung tema “Bank Indonesia di Setiap Makna Indonesiaâ€.
Baginya, pandemi Covid-19 telah membawa dampak tidak hanya di sektor kesehatan publik, tetapi juga pada perekonomian global. Berbagai pembatasan aktivitas ekonomi, komersial, dan sosial yang diberlakukan untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran virus Covid-19 memberikan tekanan pada sisi ekonomi, keuangan dan sosial dan berimbas pada kontraksi ekonomi di banyak negara-negara dunia, termasuk Indonesia.
“Peran UMKM yang sangat besar dalam perekonomian Indonesia, menjadi salah satu kunci utama dalam pembangunan ekonomi. Kontribusi UMKM terhadap PDB juga mencapai 60,5 persen, dan terhadap penyerapan tenaga kerja adalah 96,9 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional,†terang legislator Senayan dari Dapil Jawa Barat IV Kota/Kabupaten Sukabumi itu.
Ketua DPP Partai Gerindra itu juga menyampaikan, survei dari Bank Indonesia pada Maret 2021 lalu mengungkapkan 87,5 persen UMKM terdampak secara negatif oleh pandemi. Namun ada sebanyak 12,5 persen responden menyatakan tidak terdampak ekonomi dari pandemi, dan bahkan 27,6 persen di antaranya mengungkapkan peningkatan penjualan.
Strateginya adalah berjualan online dan variasi produk, karena telah terjadi pergeseran pola perilaku masyarakat ke arah digitalisasi di masa pandemi. Pergeseran pelaku ini sebaiknya dapat ditangkap oleh pelaku UMKM lainnya sehingga dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya pemulihan ekonomi nasional.
“Komisi XI DPR RI selalu mendorong penguatan program Pemulihan Ekonomi Indonesia (PEN), yang salah satunya mendukung UMKM. Pada 2020, realisasi anggaran PEN mencapai Rp 579,78 triliun. Lalu 2021, naik menjadi Rp 658,6 triliun, dan pada 2022 mencapai Rp 396,7 triliun,†tegasnya.
Realisasi untuk dukungan UMKM pada 2020 mencapai Rp 112,84 triliun yang dinikmati oleh lebih dari 30 juta UMKM. Lalu, pada 2021 naik menjadi Rp116,2 triliun. Dan pada 2022 sebesar Rp 26,1 triliun, yang antara lain untuk penyaluran KUR sebesar Rp 364,3 triliun untuk 7,6 juta debitur, dan nilai penjaminan UMKM sebesar Rp 12,7 triliun untuk 764 ribu debitur.
“Komisi XI DPR RI juga mendorong mitra-mitra kerja untuk memperkuat dukungan terhadap UMKM. Salah satu mitra yang menyambut positif adalah Bank Indonesia,†sambung Hergun.