Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati/Net
Penawaran investasi atau pelepasan saham ke asing menjadi pilihan yang harus diambil PT Bandara Internasional Jawa Barat (PT BIJB) untuk menyelamatkan Bandara Internasional Kertajati.
VP of ICT and Corcomm BIJB Kertajati, Agus Sugeng Widodo menjelaskan, penjualan saham BIJB Kertajati ke perusahaan asing merupakan keputusan bersama dan telah melalui diskusi dengan berbagai pihak.
"Artinya tidak mungkin kita gegabah masalah seperti ini (penjualan saham), tetapi salah satu (alasan) karena kondisi perekonomian kita, lalu ada orang yang mau bantu," jelas Agus, dikutip
Kantor Berita RMOLJabar, Kamis (26/1).
Agus memastikan penjualan saham ke perusahaan asing tidak terlalu berdampak terhadap pengelolaan BIJB Kertajati. Pasalnya, PT BIJB masih menjadi pemegang utama saham.
"Kewenangan pemegang saham tetap di kita. Dan negara ataupun perusahaan asing yang ikut investasi itu akan juga mendapatkan keuntungan dengan proporsi seperti yang di UU," terangnya.
Ia mengaku kondisi keuangan BIJB Kertajati saat ini sedang tidak stabil karena masih terbebani utang pembangunan bandara. Ke depannya investor ini akan membantu beban utang BIJB Kertajati.
"Kita tahu ini dibangun dengan biaya pinjaman yang cukup besar. Otomatis itu harus ada bagi hasilnya atau bunga. Jadi ini cukup memberatkan karena kalau utang tidak ditutup sementara penghasilan belum bisa menutupi," paparnya.
Selain membantu keuangan dan pembayaran utang, PT BIJB juga akan memaksimalkan kinerja pengelola. Sehingga, pengelola sedikit lebih tenang karena soal utang bisa dibantu. Fokus untuk memajukan bandara pun akan lebih maksimal.
"Jadi menurut saya satu-satunya jalan adalah investor kita undang untuk sebagian peminjam atau perbankan. Jadi manajemen itu fokus untuk pengembangan," tutupnya.